Reyhan menepati janjinya akan mengantarkan pamannya Cindy ke bandara. Jam terbangnya adalah pukul sembilan pagi, jadi mereka harus berangkat pagi agar tidak terlambat ke sana. Pagi-pagi Cindy sudah ribut dengan pakaian yang harus digunakan karena semalam Reyhan memang meminta kalau istrinya harus pintar berdandan. Ya mungkin memang karena terpaksa dia menerima kehadiran istrinya atas permintaan sang mama. Tapi Reyhan juga berharap dia bisa menerima, walaupun itu hanya terpaksa. Tapi mungkin suatu saat di masa mendatang perasaan terpaksa itu tidak akan ada lagi. Setidaknya dia bisa melihat Cindy menyandang status sebagai sang dokter seperti impiannya. Begitu harapan besar Reyhan sekarang. Walaupun kegilaannya untuk bisa bermain dengan beberapa wanita masih ada di dalam benaknya. Perlahan