Cerita Sebenarnya

1576 Kata

“Be,” panggilku sambil mengangkat tangan ke atas. Mangkuk kedua yang berisi mie jingkrak telah habis dan si bayi tua masih mengeluh lapar. “Honey, panggil nama lengkapnya!” “Memangnya kenapa” “Kalau kamu panggil ‘Be’ seolah-olah kamu sedang memanggil ‘Bee’ panggilan yang aku inginkan.” Salah lagi ternyata. Oke, aku akan memanggil nama lengkap sahabatku mulai sekarang. Lumayan riweuh menghadapi pria dewasa hobi tantrum. Aku juga semakin aneh. Beberapa hari ini sering kesal saat Mas Agung terlambat memberikan kabar. Apalagi saat tahu dia sedang bersama perempuan-perempuan cantik pasti aku akan uring-uringan tak jelas. Apa aku salah makan? “Terima kasih, Abe.” “Sama-sama, Dyah. Silahkan dinikmati. Oh, iya, aku sengaja membuatkan dua mangkuk full toping khusus pelanggan spesial. Dan,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN