Max terlihat gelisah, beberapa kali keluar masuk apartemennya cuma untuk mengecek apakah istrinya sudah pulang. Max kehilangan jejak Kiranti. Bahkan HP Kiranti pun tidak aktif. "Argh! Aku harus gimana Ran?" Lelaki itu terlihat sangat frustasi. Jarum jam sudah menunjuk angka 22.30 PM, hampir tengah malam. "Apa aku ke rumah Ayah mertua saja." Gumamnya berinisiatif, langsung mengambil kunci mobil dan jaket, tapi saat sudah sampai di pintu justru terdengar suara deringan HP dari dalam kamarnya. Melihat nomor Farel yang tertera disana membuat Max tanpa sadar berdiri kaku. "Halo Mas?" Sapa Max pelan. "Adek gue mana? Di telponin HP nya gak aktif. Kasih telponnya, gue mau ngomel!" Suara Farel di seberang terdengar kesal sampai ingin meledak. "A-anu .. " Max melirik gelisah. "Kiranti sudah