Bahkan, Lea memergoki situasi mesra Papa dengan kekasih mudanya itu, lalu situasi berubah canggung. “Lea, ayo makan!” Putra memang bisa membuat makanan enak. Lea tersenyum tipis, hanya menanggapi singkat dan lebih banyak Papa mengobrol dengan wanita Bernama Karin. Ternyata mereka bertemu di pesawat, Karin salah satu pramugari maskapai yang Putra tumpangi saat ke Singapura. Mereka bertukar kartu nama, hingga dekat. Gadis di depannya entah urutan ke berapa yang dekat dengan sang Papa. Ya, Karin bukan satu-satunya wanita yang ada dalam lingkup kebebasan Putra. “Papa angkat telepon dulu, kalian bisa mengobrol, harusnya akrab, seperti teman.” Ujar Putra beberapa waktu mereka masih makan. Penuh harap Lea bisa dekat dengan kekasih barunya. Lea meminum air putih, membasahi bibir, mulut dan