Cup! Aku merasakan kecupan ringan di keningku. Kemudian Mas Rendra membenarkan posisi selimut sampai ke pundakku. Tapi saat sampai di bagian pinggang, gerakannya menyelimutiku agak terhenti. Mungkin kali ini dia bisa melihat jelas bercak berwarna pink kemerahan di seprai. Kembali aku mendengar dia membuang nafas kesal. Usai Mas Rendra keluar kamar ini, aku bergegas ganti baju dan berdandan seadanya. Aduuuh, tubuhku kenapa masih lemas dan ngilu begini sih? Apakah ini akibat karena dipaksakan? Karena aku belum siap tapi Mas Rendra memaksaku? Tapi, aku tidak mau manja. Aku harus sesegera mungkin menghindari Mas Rendra untuk menata emosiku. Setelah berganti baju dan berdandan ala kadarnya, aku keluar kamar. Tidak lupa kupakai kaca mata agar orang-orang tidak bisa fokus pada mataku yang me