Bab 18. Mencari Kesempatan Berdua

1034 Kata

Elwin baru saja menarik resleting celananya, sementara sang istri masih terkapar di sofa. Gendis menyesal telah menggodanya kali ini, sampai-sampai ia hampir dibuat pingsan di tengari-tengari bolong. "Ayo makan, saya sudah lapar!" Gendis melayangkan tatapan tajamnya. Di saat masih sibuk memakai pakaian, Elwin tanpa merasa dosa langsung mengajak makan. "Masih perih, Pak. Bisa enggak kalau ada kesempatan berdua, jangan gini terus? Saya seperti mesin!" Percayalah panggilan Bapak adalah sebuah sebutan di saat Gendis sedang kesal. "Gak bisa, kamu duluan yang goda-goda saya. Laki-laki gak dipancing aja bisa birahi, apalagi digoda!" jawab Elwin. Gendis pun hanya mampu membuat ekspresi kesal, tetapi bagi pandangan Elwin tentu sangat menggemaskan. "Besok dan seterusnya saya akan minta Be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN