Turun dari mobil, Gendis terus saja cemberut bahkan orang di sekitar pun menjadi sasarannya. "Apa liat-liat?" ketusnya, pada seorang pria yang tak sengaja bertubruk pandang dengannya. "Aneh!" balas seseorang itu. Bagaimana tidak. Sampai tibanya di rumah, bibir yang semula merah cerah bak buah ceri kini berubah menjadi pucat, bajunya kusut seperti tidak disetrika, dan lagi rambut yang sebelumnya sangat indah lurus tergerai dibuat seperti orang bangun tidur. "Mukanya jangan kayak gitu, nanti kalau ada Bella dia curiga. Mau ditanya-tanya?" Saat itu Elwin sedang menggendong anak bungsunya yang masih pulas. "Enak banget ya Pak, abis bikin kayak gini ngatur ini itu. Untung gak mati di dalam mobil!" "Kamu sendiri yang pancing-pancing saya!" "Tapi Bap—" "Jangan panggil Bapak, atau saya