Kakek Cangkul

1075 Kata

Apalagi air muka Ibuk langsung berubah. Seperti tersinggung. Saya jadi semakin curiga kalau Ibuk ada apa-apa dengan Lazuardi. Jangan-jangan Ibuk betul diam-diam bekerja sama dengannya. Saya tidak bermaksud menyindir Ibuk tadi. Tapi saya malah mendapat sedikit petunjuk. Semoga saja pikiran saya salah. Ibuk pasti tidak bekerja sama dengan Lazuardi. Semoga saja. Fikri dan Paklik Hidayat baru saja masuk. Menghampiri kami. Mimik mereka pun nampak canggung. "Udah aku jelasin ke mereka, kok. Aku juga udah izin." Saya segera memberi penjelasan, setidaknya sedikit membuat mereka lega. "Yat ... titip Ramda, ya. Aku sebenarnya ragu dengan keputusan ini. Tapi karena ini kamu yang melakukan, Mas akan berusaha yakin dan percaya." Ayah memberi wejangan pada adiknya. Jujur sebenarnya saya cukup terha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN