“Karena tiba-tiba sekarang yang jadi wakil bu Nungky adalah Vella! Jadi benar-benar aku sudah seperti burung dalam sangkar atau seperti apa ya? Pokoknya seperti itulah. Aku sudah nggak bisa bergerak sama sekali.”
“Tadi juga Mila minta aku resign, karena dia tidak suka aku kerja satu kantor sama Vella. Terlebih Vella adalah atasanku. Ya aku bilang Oke aku resign kalau dia bisa menyiapkan 15M sebagai uang pinalti yang harus aku bayarkan bila aku resign.”
Laras sudah tak bisa bicara apa-apa lagi. Sungguh tragis nasib yang harus ditanggung oleh putra tunggalnya itu.
≈≈≈≈≈
Satu minggu sejak Vella mulai bekerja di kantor, tiap hari Yoyok harus melihat bagaimana cantiknya mantan istrinya. Bahkan banyak orang yang menghormat Vella dan mencibir Yoyok karena tahu kecantikan Vella itu jauh di atas Mila yang hanya cantik polesan.
“Memang sih Mila cantik polesan. Mungkin goyangannya yang bikin Pak Yoyok tergila-gila sampai lupa sama istri cantik kayak gitu,” kata orang di belakang Yoyok.
“Tapi waktu liat kan belum ngerasain goyangan, koq napsu saja liat lap pel kotor kayak Mila yang jauh dari bu Vella?”
Tentu saja Yoyok panas mendengar itu. Dia tak pernah naksir Mila sama sekali. Tapi memang Mila itu teramat jago untuk urusan ranjang. Beda dengan Vella yang sangat polos. Tapi entah mengapa buat Yoyok kepuasan olahraga ranjang dengan Vella lebih memuaskan daripada semua servis yang Mila berikan.
≈≈≈≈≈
Satu minggu aman tak ada pergerakan apa pun dari Vella yang membuat Yoyok harus panas dingin, tapi hari Senin ini semua jajaran marketing dipanggil untuk rapat dengan ibu CEO dan tentu ibu wakil CEO.
“Semua team marketing?” tanya Yoyok pada staff HRD yang memberitahu soal meeting hari Senin depan, sekarang hari Jumat.
“Iya Pak Yoyok, jadi semua team Anda, supervisor, wakil manager dan pokoknya semuanya lah itu, ditunggu sama ibu Vella dan ibu Nungky hari Senin jam 09.00 pagi di ruang meeting. Dan ibu Nungky paling tidak mau ada orang terlambat. Jadi Bapak kasih tahu stafnya tidak boleh ada yang terlambat sedikit pun. Harus ada lima menit sebelum pintu ruang meeting ditutup. Karena tepat waktu bu Nungky biasanya masuk langsung tutup pintu. Tidak boleh ada yang terlambat.”
“Baik saya akan koordinasikan hari ini, jadi paling tidak Jumat sore semuanya sudah mengerti bahwa hari Senin pagi jam 08.00 kita sudah bersiap di ruang rapat,” jawab Yoyok.
“Enggak apa-apa lah Pak. Jam 08.45. Pokoknya jam 09.00 pintu akan ditutup oleh ibu Nungky.”
“Oke terima kasih,” kata Yoyok sebagai manajer marketing yang baru.
≈≈≈≈≈
“Terima kasih ya Ibu moderator. Kepada orang marketing khususnya, hari ini saya umumkan bahwa sejak hari ini semua keputusan saya itu mutlak ditangani oleh ibu Vella, dan mungkin mulai hari ini saya akan jarang ke kantor karena semua sudah diurus oleh ibu Vella dan putra saya yaitu Endro. Endro tentu masalah operasional tapi kalau masalah lain semua diurus oleh putri saya yaitu Vella.”
“Khusus untuk masalah hukum akan ditangani oleh pak Ibas,” jelas Nungky. Semua karyawan tidak ada yang tahu kalau Ibas adalah anak kandungnya Nungky.
Ibas, Nungky maupun Andika tidak ada yang membuka masalah tersebut karena ingin semuanya tidak diketahui oleh umum. Sebenarnya CEO yang asli adalah Ibas. Tapi dia memang sengaja berdiri di belakang ibunya.
Ibas bukan Wibisono asli, tapi perusahaan ini adalah perusahaan yang telah diserahkan oleh Andika pada Ibas. Tetap saja Ibas tidak mau terima, karena itu dia jadikan adiknya menjadi COO, padahal buat Endro nggak masalah dia nggak dapat perusahaan ini. Dia menyayangi Ibas seperti menyayangi kakak kandung, walau mereka satu ibu beda ayah.
“Silakan ibu Vella,” kata Nungky mempersilakan Vella untuk mulai memimpin rapat.
“Baik terima kasih ibu Nungky atas waktunya dan seperti yang tadi ibu saya katakan mulai hari ini beliau akan mulai nonaktif. Semua keputusan ada di tangan saya dan kakak saya tercinta, Endro, atau saya juga dibantu oleh rekan hebat saya yaitu pak Ibas. Anda pasti semua kenal bujangan ganteng yang bernama Baskoro itu.”
“Hari ini saya akan memperkenalkan team RnD yang TELAH saya bentuk minggu lalu.”
“Kita semua tahu ya, RnD singkatan dari research and development, yaitu sebuah profesi yang akan bertugas melakukan riset dan pengembangan untuk produk bisnis. Bisa dibilang, RnD adalah divisi penting bagi sebuah perusahaan yang memproduksi barang atau jasa. karena research and development akan menunjang kebutuhan tentang pembuatan dan pengembangan produk sehingga sesuai dengan kebutuhan target pasar kita.”
“Team RnD akan langsung saya pegang koordinatornya. Team-nya sudah saya siapkan orang-orangnya. Sebentar lagi saya akan perkenalkan mereka, yerdiri dari lima orang.”
“Saya sengaja ambil lima orang ya agar semakin banyak pemikiran yang masuk nanti. Team ini bersinergi dengan team marketing yang dipimpin oleh bapak Yoyok. Jadi nanti tidak saya yang langsung berhubungan dengan Pak Yoyok karena saya tidak mau nanti istrinya cemburu sama saya!”
“Yang akan berhubungan dengan Pak Yoyok adalah team dari RnD.”
“Marissa kamu panggilkan lima orang yang tadi saya sudah tunjuk untuk menjadi team RnD,” pinta Vella pada sekretarisnya.
Marissa ini adalah gadis cantik pintar tapi tubuhnya gemuk pakai kacamata manis tidak kelihatan nerd, hanya bodynya saja yang tak bagus.
Vella dan Nungky memilih Marissa karena otaknya, walau gemuk dia cekatan dan gesit.
“Baik Bu,” jawab Marissa. Dia keluar sebentar untuk memanggil lima kandidat team RnD yang akan bersinergi dengan team marketingnya Yoyok.
Lima gadis cantik, yang pakaiannya kasual walaupun Vella tidak suka dengan tipe pakaian seperti itu untuk bekerja, tapi ya biarlah karena memang itu tujuannya.
“Terima kasih Marissa,” kata Vella dengan sopannya.
“Kalian yang baru masuk, silakan perkenalkan diri kalian pada team marketing yang akan menjadi team kalian bekerja sama. Kalian sendiri sudah tahu sejak satu minggu ini kalian saya godok untuk menjadi team RnD, jadi kalian nanti akan bekerja sama dengan team marketing untuk membangun produk baru.”
“Saya minta kalian bukan cuma senang pergi jalan-jalan lalu terlibat affair dengan suami orang atau yang lainnya tapi kalian punya hasil kerja yang bagus,” kata Vella santai tapi menikam Yoyok.
Satu persatu gadis-gadis cantik itu memperkenalkan diri yang pertama adalah Afritta atau Ita dilanjut dengan Ningrum, Debby, Silla sampai yang terakhir Nurbaeti atau Nunung.