Suara dentuman musik di sebuah bar tidak mengusik pendengaran Elang. Dia sedang dalam tugas mengantarkan pesanan seorang klien Beno. Mereka janjian di dalam bar tersebut. Tempat yang familiar bagi seorang Elang. Dia sudah terbiasa keluar masuk tempat hiburan, baik dalam tugas atau hanya sekedar menikmati waktu santai. Di depan lelaki tersebut ada sebuah gelas dengan minuman berwarna putih kehijauan sebagai isinya. Sesekali Elang meneguk isi gelas itu sambil menunggu seseorang yang akan menghampirinya. Tentu saja itu orang suruhan dari relasi Beno. Elang sendiri juga penasaran, seperti apa bentuk wajah kliennya kali ini. Diam-diam lelaki itu mulai memikirkan perasaannya yang masih samar. Dia memikirkan apa yang dikatakan oleh Frans, tetapi ketika teringat kehilangan orang tua dan nenekn