“Berhenti di sini, Pak.” Nara menghentikan tukang ojek yang mengantarkan dia ke rumah sakit tempat ayahnya dirawat. Sebelum itu, ibunya memang belum memberitahu dia, di rumah sakit mana sang Ayah dirawat, tetapi Nara sangat yakin beliau ada di sana. Karena rumah sakit tersebut yang paling dekat dari rumah keluarga Nara. “Baik, Neng.”Tukang ojek itu segera menghentikan motornya tepat di pinggir jalan depan rumah sakit dengan nama Medika Sejahtera terpampang di bagian depan gedungnya tersebut. “Berapa ongkosnya, Pak?” tanya Nara sambil mengeluarkan dompetnya. “Lima belas ribu saja, Neng.” Sahut tukang ojek tersebut ramah. “Ini, Pak.” Nara menyodorkan pecahan sepuluh ribu dan lima ribu masing-masing satu lembar. “Terima kasih, Neng.” Tukang ojek tersebut menerima uang yang diberikan ol