Lewat tengah malam, di rumah Nara. Narti meminta anak gadisnya itu untuk beristirahat saja di rumah, mengingat dia baru saja melakukan perjalanan panjang. Nara yang merasa sangat lelah pun mengikuti saran dari ibunya, sekalian pergi ke bank untuk mencairkan sebagian uang pemberian Elang. “Elang … Elang … Elang … Jangan pergi … Elang!!!” Nara terbangun dari tidurnya. Tubuh gadis itu dipenuhi peluh, napasnya pun tampak terengah-engah. Nara meraba-raba samping bantal untuk mencari ponsel miliknya. Waktu menunjukkan jam satu lebih tiga puluh delapan menit. Gadis itu memeriksa aplikasi pesan dan tidak menemukan balasan dari Elang. Lelaki itu juga tidak menghubunginya. Nara kemudian menghidupkan lampu kamar dan melangkah keluar menuju ke arah dapur. Dia mengambil sebuah gelas bening berbentuk