Kata-kata itu telak menjebak Erick, ia gugup bukan main saat Siska mendaratkan pertanyaan yang realistis. Mengurangi kegugupan pria itu menelan ludah susah payah untuk beberapa kali, menggaruk tengkuk yang sebenarnya tak gatal. "Jelas aku ingin berkenalan dengan pegawaiku Siska." katanya penuh penekanan namun mencoba tenang Siska nampak mengernyit di tempatnya. "Aku tahu, bukannya kamu sudah cukup mengenal pegawaimu di kantor cabang?" Pertanyaannya ragu Alis Erick terangkat, skak mat! "Emm, maka dari itu aku memanggil Sarah karena wanita tersebut tidak ada saat menyambutku." Mata Siska menyipit, mencoba mencari kejanggalan dari sorot mata pria di depannya. "Baiklah aku percaya, lagi pula Sarah juga wanita yang seksi pantas kalau kamu tergoda." Erick berdiri dari posisinya, mencoba