Perlahan mata Sarah terbuka mencoba menyeimbangkan kesadaran dengan mengedipkan mata beberapa kali. Dahinya mengernyit melihat atap yang tak sama dengan rumahnya. Menoleh kesamping mendapati nakas yang di atasnya terdapat botol obat, hidungnya mencium aroma disinfektan. ia tahu dimana dirinya sekarang setelah mengingat kejadian di mobil tadi. Bahkan ia tak mengerti mengapa kepalanya tiba-tiba terasa pening. Bukan karena ingin menghindari Siska dan Reyea tetapi murni ia merasakan sakit yang amat saat itu. Sarah mencoba merubah posisi menjadi setengah bersandar di bantal. Sekarang keadaanya sedikit lebih baik. Ia menoleh kala pintu rumah sakit terbuka menampilkan Reyea dan Siska yang datang bersamaan menghampirinya mengambil posisi duduk di samping sebelah kanan. Ia tersenyum saat kedua