Ini adalah perkara siapa yang mencintai lebih dulu dan berani mengakuinya, sekaligus kisah tentang seseorang yang baru menyadari bahwa dirinya sudah jatuh cinta.
Ini cerita tentang dr. Arshaka Narendra, seorang dokter sekaligus CEO tampan dengan masa depan cerah. Ia adalah cucu konglomerat dan anak tunggal, cucu satu-satunya dari pihak keluarga ibunya, cucu tertua, dan cicit tertua pula di keluarga ayahnya. Apakah masih ada "tahta" yang lebih tinggi dari itu? Tentu saja, sulit menyaingi Shaka dengan semua privilege yang dimilikinya. Bukankah itu luar biasa?
Namun, sayangnya, hingga usia 28 tahun, Shaka masih betah menjomblo. Kondisi ini membuatnya jadi bahan candaan aki, nini, om, tante, dan sepupu yang sering berusaha menjodoh-jodohkannya.
Pada akhirnya, Shaka terjebak dalam hubungan setting-an rahasia dengan seorang artis yang menjadi brand ambassador produk skincare impor miliknya. Hubungan palsu ini sempat membuat Mita Larissa, sang artis, mendapat perhatian media. Namun, yang paling repot justru Anya, asisten pribadi Shaka.
Shaka kerap menelepon Anya di jam-jam tak lazim, entah sebelum subuh atau menjelang tengah malam.
"Penerbangan saya ke Bali jam berapa, Nya?"
Anya, yang baru saja terbangun dan memastikan tidak ada air liur menempel di pipinya, langsung panik. Ia bahkan tidak tahu sekarang jam berapa. Yang ia tahu, tidurnya rasanya baru saja sebentar.
"Sebentar, Pak," jawabnya sambil berusaha menenangkan diri.
Dengan mata buram, Anya memeriksa pesan w******p untuk pak Shaka yang dikirimnya kemarin siang.
"Jam delapan pagi, Pak," katanya setelah memastikan.
"Kamu satu pesawat sama saya atau nggak?"
"Saya kan nggak ikut, Pak," jawab Anya bingung.
"Kenapa nggak ikut? Kamu harus ikut!"
Anya sontak terjaga sepenuhnya. Kebingungan langsung melandanya. Sebelumnya, Shaka hanya memintanya memesan tiket untuk dirinya, pacarnya Mita Larissa, dan asisten Mita. Nama Anya sama sekali tidak disebut. Namun, kini bosnya malah menanyakan apakah mereka berada di pesawat yang sama.
"Pesawatnya penuh, Pak," jawab Anya, mencari alasan yang paling aman.
"Kamu nyusul flight berikutnya, saya butuh kamu di sana!"
Tanpa banyak bicara, Pak Shaka langsung memutuskan sambungan telepon. Anya melirik jam dan mendapati bahwa sekarang baru pukul empat pagi.
"Gue sumpahin lo putus sama artis sialan itu, dodol! Nyusahin banget sih nemenin orang pacaran. Kampret!" gumam Anya penuh kekesalan.
Keluh kesah Anya hanya bisa disampaikan kepada Demian, tangan kanan Shaka sekaligus sesama jomblo ngenes.
"Jangan kesal-kesal. Nanti dia beneran putus sama Mita, terus malah jadi pacar kamu. Gimana?" Demian menggoda.
"Amit-amit cabang Kebayoran! Ganteng, keren, tajir mah oke, Mas. Seratus per sepuluh lah. Tapi reseknya itu, nggak deh. Aku bertahan di sini cuma karena gaji gede. Tahun depan aku mau resign kok!"
Namun, apakah Anya benar-benar akan memegang tekadnya? Bagaimana dengan Shaka? Apakah Anya termasuk dalam kategori "pengusik hati" bagi bosnya itu?