"Selesaikan pemindahannya. Aku tunggu kabar baiknya," kata Sanders. Pria itu menutup sambungan telepon. Dengan gusar, ia mengusap wajahnya hingga ke rambut bagian belakang. Untung saja, ia punya rencana B untuk mengecoh para polisi itu. Jika tidak, mungkin sekarang ia sudah berada di balik jeruji besi. Terlebih, koneksi Sanders di pemerintahan sangat besar. Hingga sampai sekarang ia masih bisa lolos dari jerat hukum walau telah menggeluti dunia bawah tangan yang ilegal. Tak lama, telepon kantornya berdering. Sang sekretaris memakai salurannya untuk bicara kepada Sanders. "Ada apa?" "Nona Selena ada di sini, Tuan. Apakah saya harus memintanya untuk pulang?" tanya sang sekretaris. Sanders berpikir sejenak. Sejujurnya, ia agak curiga dengan wanita itu. Tentu saja, karena dari sekian