"Kita mau beli cincin di mana, Om?" tanya Viona. Ia dengan canggung memegangi sisi samping jaket Regan di bagian pinggang sementara Regan fokus mengendarai motornya. "Ehm ... di mana, ya?" Regan berpikir sejenak. Ia hanya meminta anak buahnya untuk membeli cincin pernikahan itu. "Aku browsing, ya, mungkin ada toko emas yang deket di sini," ujar Viona. Dengan hati-hati, Viona menggeser posisinya duduk lalu mengeluarkan ponsel dari tas. Ia mengetik di sana dan menunggu hasil pencarian. "Ada, Om. Setengah ... eh, satu setengah kilometer dari sini." "Oh, ya? Kamu arahkan ke mana aku harus belok, ya," ujar Regan. Viona mendengkus pelan. "Udah aku bilang, aku nggak bisa baca maps. Ini ... di jalan Perintis Raya, Om." "Oh, itu. Aku tahu, kok." Regan memacu motornya dengan cepat karena udar