Musnah

1610 Kata

“Abang!” Ia hanya bisa memeluk Ilham dengan pilu ketika tiba di bandara. Me-nyurukan wajahnya ke d**a lelaki itu dan memeluknya dengan erat. Tangan-nya memegang kemeja Ilham. Tangis yang ia tahan-tahan sejak semalam pecah sudah. Pecah bersama air mata yang menganak di d**a Ilham. Kematian adalah satu-satunya kabar pasti diantara kabar tak pasti yang Mira tahu. Kematian adalah satu-satunya kabar yang membuat siapa pun tak pernah siap menerimanya. Kematian adalah satu-satunya kabar yang membuat seorang pun tak ingin mendengar apalagi merasakannya. Kematian adalah tanda tanya sekaligus tanda seru. Tanda tanya karena tak tahu kapan ia datang. Tanda seru sebagai peringatan. Agar manusia tersadar, inilah dunia yang sementara. Ilham ikut bergetar. Hatinya pun tak mampu menahan sakit. Kakinya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN