Permintaan Maaf

1803 Kata

Kegelisahan tercetak jelas di wajah Agra. Padahal Inara sendiri sedang duduk santai membiarkan dokter mengobatinya. Malah melamun mengingat bagaimana Agra memarahi Cassey tadi. “Kamu gak boleh kemana-mana. Diam di apartemen. Siapkan permintaan maaf kalau kami pulang.” Kira-kira Cassey akan minta maaf tidak ya? Sikapnya selalu mengibarkan bendera perang, tapi Agra menyeramkan juga kalau marah. Membayangkan di posisi Cassey pasti menakutkan. “Bagian dalamnya gak ada yang luka, Pak Agra. Bisa langsung dibawa pulang. Obatnya jangan lupa didepan.” Inara belum berani membuka pembicaraan. Rahang sang suami mengetat, tatapan tajam seolah yang dihadapinya adalah musuh. Apoteker saja sampai kikuk ketika salah memberikan obat. “Maaf.. Maaf…” Padahal Agra hanya menatap saja dengan satu alis naik.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN