Juna terbang ke Papua. Ia memutuskan untuk ke sana. Memang sedang kisruh. Ia akan berhadapan dengan tim Axel yang masih berupaya bernegosiasi agar bisa menguasai tanah itu. Juna tentu saja tak rela. Ia terbang dengan pesawat tempur milik Regan. Tidak sendiri. Ada Darren yang juga menemani. Adit dan Ardan sudah tiba lebih dulu di sana. Farrel dan Ferril punya tugas tersendiri. Kini Ferril juga sudah dalam perjalanan. Kalau Farrel tentu saja memantau dari layar. Mereka mulai bergerak dari tempat masing-masing.
Juna tak bisa membiarkan Axel berbuat semaunya. Ia akan berhadapan secara langsung. Bahkan bukan hanya urusan di Papua. Urusan yang berhubungan dengan Axel yang dilakukan secara curang kini sudah mulai naik ke media. Sekali Juna sudah menetapkan target, ia tak akan berpaling. Ia akan
