“AAARGGGHH!!!” Nela berteriak di dalam kamarnya. Terdengar bunyi benda-benda berserakan di dalam kamar itu. Sang ART hanya bisa mendengarkan semua itu dari luar kamar. Jika tidak dipanggil, maka ia tidak berani melakukan apa pun. Bukan tanpa alasan sang ART bersikap demikian. Sebagai orang yang sudah bekerja lama di sana, ada perasaan kasihan yang ia rasakan melihat kondisi Nela saat ini. Ingin rasanya ia masuk dan mencoba menghibur majikannya itu. Tapi karena tabiat kasar Nela selama ini, membuat sang ART enggan melakukan apa pun. Ya Allah … Semoga tidak terjadi apa-apa pada ibu, batin sang ART. Sementara Nela sendiri sudah seperti orang kesetanan. Ia melempar apa saja yang bisa ia lempar. Bahkan semua isi meja riasnya sudah berserakan di lantai. Sprei ranjangnya sudah berserakan di