Eril dan Nabila nampak sangat menikmati bubur ayam yang baru saja dibelikan Ayunda di sebuah taman kota. Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan pun begitu kentara. “Papa janji ya … Habis ini buatkan Nabila pizza dan kak Eril katanya mau dibuatin bakso bakar juga,” ucap Nabila seraya menoleh ke arah Reindra. “Iya, Sayang … Papa pasti akan buatkan nanti. Sekarang Nabila dan Eril habiskan dulu bubur ayamnya.” Nabila mengangguk. Gadis kecil itu pun begitu menikmati bubur ayam itu hingga habis tak bersisa. Reindra yang sedari tadi belum menyentuh ponselnya sama sekali, teringat akan benda pipih itu. Ia pun pamit sesaat menuju kamar dan mengambil ponselnya di sana. Baru saja ponsel itu menyala, sudah ada panggilan tidak terjawab dari Nela. Ngapain Nela nelepon aku? Reindra membatin. Aw