"Hai, Tan! Kok sendirian, boleh aku gabung?" tanya Rosmala dengan senyuman manisnya. "Tentu saja! Kenapa harus izin?" Nyonya Inggrid menggeser tas tangannya agar Rosmala leluasa duduk. Setelah Rosmala duduk, wanita paruh baya itu memanggil pelayan untuk memesankan minuman perempuan yang akan dijodohkan dengan putranya itu. "Mumpung ketemu kamu di sini, aku akan mengatakan sesuatu," ucap Nyonya Inggrid dengan logat kemayunya. "Ada apa ya, Tan?" Rosamala bertanya dengan penasaran. "Kau pasti sudah dengar kan, kalau putraku membawa istrinya pindah rumah?" Rosmala mengangguk, dia tak ingin banyak bertanya, karena sebentar lagi dia akan tahu jawabanya dari wanita paruh baya di hadapannya. "Aku sengaja membiarkan Reski mengambil langkah apa saja bersama istrinya. Karena hal itu, akan men