Pohon ringin yang usianya sudah mencapai puluhan tahun itu tumbuh tinggi dengan banyak sekali akar yang menjuntai hingga menyerupai batang-batang kecil dan terlihat sangat menyeramkan. Buah beringin yang berserakan di tanah menambah kesan wingit. “Ini ringin kembar, Sekar!” ucap Alvin. “Iya, Dok!” “Suara itu ada di balik ringin kembar ini. Coba kamu dengarkan lagi Sekar. Lebih baik kita cari sumbernya. Di balik pohon ringin kembar ini memang mulai terdengar suara gamelan yang di alunkan, tetapi tak ada cahaya di sana. “Apa mungkin gamelan di mainkan dalam keadaan gelap gulita?” batin Alvin bertanya-tanya. "Tunggu, Dok. Jangan ke sana," hu hupinta Sekar menghentikan langkahnya hingga Alvin pun ikut berhenti. "Kenapa?" tanya Alvin kebingungan. "Jangan itu bukan manusia, itu han--"