Sambil menunggu kesibukan Gema di butik, Igor mengajak Idris dan Hera makan-makan di sebuah restoran cepat saji yang lokasinya tidak jauh dari butik. Hera terlihat sangat lahap makan satu porsi besar mie goreng kampung. Idris yang memesan stik daging geleng-geleng kepala melihat begitu lahapnya Hera makan, hingga tidak ada yang tersisa di piringnya. “Kamu kebanyakan karbo, Hera,” omelnya dengan wajah sinisnya. “Udah, Idris. Yang penting sehat,” sela Igor sambil mengacak rambut Hera gemas. Hera yang duduk di sampingnya memasang wajah mengejek ke arah Idris. “Ntar aku pergi kamu mewek,” decak Idris sebal. “Yah. Nggaklah. Ngapain mewek? Seneng dong pacar aku bakal sekolah di luar negeri, trus lanjut kuliah di sana, pulang-pulang bawa gelar hebat, akan ada banyak perusahaan yang meminang.