Luke mulai merasa kagum pada gadis yang dianggapnya sangat urakan itu. Ternyata, di balik penampilannya yang begitu sangat urakan sekali, Clara adalah sosok yang cerdas dan juga penuh ide-ide yang brilian. Kehadirannya, memang membawa pengaruh tersendiri pada pria cupu itu. Ada warna baru yang begitu menyenangkan dalam rutinitas kerja pria yang dianggap cupu karena terlalu sibuk dengan pekerjaan sampai lupa akan penampilan.
Semakin hari, mereka semakin dekat, mulai ada kerjasama yang baik di antara keduanya. Saling melengkapi dalam menyelesaikan sebuah proyek yang kompleks ini. Clara begitu sangat membantu Luke dengan sangat baik. Sekarang, bisa tanggung jawab akan sesuatu hal yang menjadikannya harus bisa berubah.
Luke melihat progres dokumen-dokumen proyek yang sudah hampir selesai dan akan lanjut ke dokumen lainnya. Tersenyum puas, karena akhirnya bisa melewati semua ini begitu sangat mudah, dan semua itu juga berkat bantuan dari Clara.
Saat ini, mereka berdua baru saja kembali menyelesaikan dokumen yang rumit. “Ternyata, dokumen-dokumen ini sangat mudah jika dikerjakan bersama-sama,” tukas Luke.
“Ya, untungnya aku ini pintar! Jadi, bisa dengan mudah menyelesaikan dokumen yang kau anggap tidak bisa diselesaikan itu, cupu!” jawab Clara sombong, tersenyum sinis menatap ke arah Luke.
“Ya, aku … mengakui kalau kau memang begitu sangat pandai, dengan segala macam ide dan juga cara pengerjaan yang mudah pastinya. Dan, semua ini juga memang berkat bantuan darimu,” balas Luke, memang benar di dalam lubuk hatinya yang paling dalam, mengakui kalau gadis yang saat ini sedang bersama dengannya itu, bukan hanya cantik dan menggoda tapi juga cerdas.
“Tentu saja! Aku ikut andil di dalam proyek ini! Tapi, ya bagaimanapun juga, tetap saja ini proyek sebuah kerjasama kita, Luke. Kamu tetap yang paling berpengaruh di sini, karena kalau kamu tidak bodoh, maka aku tidak pintar,” ejeknya terkekeh, Luke yang mendapatkan ejekan tersebut, hanya bisa nyengir sambil menggelengkan kepalanya.
Senang, melihat senyuman dari wanita itu yang begitu sangat mempesona. Tak dipungkiri, setiap kali berdekatan atau bersama dengan wanita itu, jantungnya berdebar kencang sekali. Dan, ada sesuatu di bawah sana yang seakan meronta-ronta ingin keluar dari dalam sarang, untuk menunjukkan kegagahannya di depan seorang gadis yang begitu sangat menggoda dan menggairahkan.
Luke segera mengenyahkan semua pikiran kotornya itu, bisa-bisanya selalu berpikir kotor setiap kali bersama dengan gadis urakan itu. Pria itu pun tak tahu, kenapa selalu seperti itu, mungkin karena mereka terlalu sering bersama dan menciptakan getaran-getaran juga gelenyar aneh di dalam dirinya.
“Hei, kenapa kau? Menggelengkan kepala sekeras itu, aku begitu sangat khawatir jika nanti kepalamu akan lepas!” serunya membuat Luke terkejut karena terlalu fokus pada lamunannya dan melupakan bahwa saat ini sedang bersama dengan gadis urakan yang menyebalkan itu.
Luke tersenyum kaku, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Tidak! Aku hanya tidak pernah menyangka saja, kalau kita bisa bekerja sama dengan sebaik ini. Kamu memang benar-benar sangat hebat sekali!” pujinya begitu sangat bangga dengan sosok wanita itu.
“Ya … ya … terima kasih atas pujiannya, Luke. Aku harap, itu adalah sebuah pujian yang jujur dari dalam relung hatimu, tanpa ada paksaan apapun.”
“Pastinya.”
*
Luke duduk di kursi kerjanya seperti biasa, setelah menyusun berkas-berkas tersebut menjadi satu, lalu ia memandangnya dengan penuh kelelahan. Proyek besar yang diberikan oleh Mr. Fredrinn memang telah banyak menyita waktu istirahat dan juga pikiran. Namun, ada hal yang membuatnya sedikit lebih ringan, karena bantuan dari Clara, semuanya jadi terasa senang cepat dan tepat, walaupun banyak kesulitan di dalamnya.
Hari ini, rencananya Luke akan menemui Mr. Fredrinn dan ingin melaporkan terlebih dahulu beberapa dokumen yang sudah diselesaikan dan juga dianggap rumit. Selalu merasa gugup, setiap kali menemui pria paruh baya yang masih terlihat sangat tampan di usianya yang sudah matang. Pria muda itu melangkah dan mengetuk pintu ruangan tersebut.
Tok.
Tok.
Luke mengetuk pintu perlahan. “Permisi, Mr. Fredrinn. Bolehkah aku masuk?”
“Tentu, Luke! Masuklah!”
Luke menganggukkan kepalanya hormat dan melangkah masuk ke dalam ruang, setelah itu duduk di depan meja Mr. Fredrinn, setelah dipersilahkan.
“Mr, maaf jika mengganggu. Aku ingin melaporkan terlebih dahulu beberapa dokumen yang sudah diselesaikan.”
Luke meletakkan dokumen tersebut di atas meja dan mendorongnya perlahan ke arah Mr. Fredrinn, pria paruh baya itu langsung mengambil dokumen tersebut dan mulai membukanya.
“Baiklah, mari kita lihat.” Pria paruh baya itu mulai memeriksa dan mengoreksi semua dokumen yang diserahkan.
Mr. Fredrinn mengangguk-anggukkan kepalanya, “Ini, bagus sekali! Luke, aku bangga dengan semua pekerjaanmu ini!”
Mr. Fredrinn begitu sangat terang-terangan sekali memuji pria muda itu. Luke tersenyum dan merasa lega, jika semua dokumen itu aman dan benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pria paruh baya itu. Merasa senang, karena tidak salah bekerjasama dengan Clara.
“Terima kasih, Mr. Fredrinn. Tapi, semua ini bukan hanya aku saja yang mengerjakannya,” cetus Luke.
Mr. Fredrinn menutup dokumennya dan menatap Luke dengan tatapan penuh kebingungan. “Maksudnya? Kau meminta bantuan orang lain untuk menyelesaikan semua ini?” tudingnya tanpa tendeng alih.
“Iya, Mr. Fredrinn. Karena proyek ini kan, bukan hanya dibebankan dan diberikan padaku saja, tetapi juga pada Clara. Jadi, gadis itu juga ikut andil di dalamnya, membantu menyelamatkan dokumen tersebut.”
Mr. Fredrinn memajukan wajahnya, memastikan kalau yang baru saja didengar olehnya itu tidak salah. “Apa katamu? Clara?” kekehnya setengah tidak percaya dengan hal itu. “Jangan bercanda, Luke! Mana mungkin gadis urakan itu, mau ikut membantu menyelesaikan semua ini!”
“Ya, meskipun memang aku memintanya untuk membantumu, tapi rasanya ….”
“Benar, Mr. Fredrinn … Clara memang benar-benar membantuku dalam hal ini,” jawab Luke dengan wajah yang penuh keyakinan. “Clara membantuku menyelesaikan dokumen yang sulit dengan cara yang sederhana dan juga mudah. Dalam hal ini, gadis itu banyak membantu, Mr.”
Mr. Fredrinn sebenarnya cukup terkejut mendengar hal itu, masih tidak menyangka saja. Gadis yang selalu urakan dan sesuka hatinya, masih bisa dan mampu menyelesaikan dokumen yang sulit? Ini sungguh keajaiban yang sangat luar biasa! Setelah sekian lama, gadis itu selalu saja bersikap sesuka hati dan tidak mau diatur, tapi kali ini justru sangat berbeda sekali.
“Kau yakin, Luke? Kau sedang tidak membohongiku demi untuk menyelamatkannya, bukan?”
“Tidak, Mr. Fredrinn. Aku mengatakan hal yang sebenarnya,” jawabnya lagi dengan penuh keyakinan. “Aku pun sama seperti Mr, merasa sangat ragu sekali dengan kemampuan gadis itu. Tapi ternyata, aku begitu sangat salah menilainya, Mr.”
“Gadis yang selalu berpenampilan urakan dan tidak menyakinkan itu, ternyata cukup sangat cerdas. Dan, mampu juga membantuku menyelesaikan tugas-tugas yang rumit dengan sangat baik sekali.”
Sebenarnya, pria paruh baya itu masih tidak percaya dengan semua yang dikatakan oleh Luke. Tetapi, pria muda itu mengatakan dengan wajah yang sangat serius, dan membuatnya merasa yakin, kalau semua itu adalah kejujuran, bukan kebohongan. Apalagi, Mr. Fredrinn tahu betul bagaimana perangai sekretarisnya itu.
Meskipun hatinya masih merasa sangat tidak percaya, tapi senyum merekah tiba-tiba hadir di wajahnya. “Jika memang yang kau katakan itu benar adanya, ini cukup sehat mengejutkan sekali!”
“Aku tahu betul, bagaimana gadis urakan itu! Dari dulu, dia tidak akan pernah bisa diberikan tanggung jawab atas sesuatu hal, jangankan yang susah … yang mudah saja, sama sekali tidak bisa diandalkan.”
“Tapi, saat diberikan tanggung jawab sebuah proyek dan berkolaborasi denganmu, ternyata bisa juga dia merasa tanggung jawab atas pekerjaan yang dibebankan padaku,” kekeh Mr. Fredrinn, menyandarkan punggungnya pada kursi kebesarannya.
“Benar, Mr. Proyek ini banyak dibangun olehnya. Aku pikir, mungkin pengaruh dari kerjasama kami, jadi membuatnya lebih banyak bertanggung jawab tentang sesuatu yang dibebankan padanya.”
Mr. Fredrinn mengangguk-anggukkan kepalanya lagi. “Ya, mungkin saja, apa yang kau perkirakan itu benar.”
“Aku cukup sangat senang mendengar semua ini. Perubahan baik yang terlihat sangat jelas dari gadis urakan itu dan pastinya semua ini, tidak akan pernah luput dari pengaruh baik yang kau berikan, Luke.”