10

1635 Kata
Nabila dan Ragil sekarang masih bersama di Caffe tersebut karena memang mereka masih makan, selain itu di luar juga masih hujan deras. "Btw Lo ngerasa ada yang aneh sama i********: Lo ga Nab?" tanya Ragil karena sedari beberapa waktu yang lalu handphonenya terus menerus kedip. "Apa? Sebentar. Eh iya nih kok banyak chat ya? Kenapa ya." ujar Nabila bingung. Saat ini mereka berdua tidak tahu apa-apa. Mereka pun mencari tahu dan ternyata di i********: telah tersebar foto mereka berdua di Caffe ini. "Ck, banyak yang bicarain sih ini. Biasa lah gosip." ujar Nabila ke Ragil. "Iya just a gossip. Bentar lagi juga bakalan ilang itu gosip. Sorry ya anak Pembangunan emang kadang suka ga ada otak kalo lihat yang bisa dibuat bahan obrolan gini. Pinter banget nyari bahan gosip." ujar Ragil minta maaf. "It's okay Ragil, lagi pula juga gua udah sering banget sih kayak gini. Jadi udah kebiasaan kok gua." jawab Nabila kepada Ragil. Mereka mengobrol lagi. Sementara teman-teman Ragil yang sedang berkumpul di basecamp saat ini heboh berjamaah karena melihat foto Ragil dengan Nabila. Mereka hanya tidak menyangka saja bahwa Ragil terlihat bersama dengan Nabila sekarang. Padahal kan Ragil sendiri yang mengatakan bahwa ia tidak mengenal Nabila. Atau mungkin mereka sudah berkenalan tadi di sana? "Sumpah weh, gua iri bro sama Ragil. Kenapa dia bisa satu meja gitu sama Nabila woy. Gua juga mau." ujar Ojak yang sedari tadi sangat cerewet. "Aduh suara Lo sumpah sih bikin kita semua jadi pusing dengernya tahu ga. Tapi ini juga lumayan aneh ga sih? Gimana bisa woy mereka bareng gitu?" tanya Putra kepada teman-temannya dan mereka pun mengangguk juga. "Btw ini jangan-jangan Nabila mau ghosting Ragil nih? Dia kan Ratu Ghosting? Ah tapi siapa sih yang mau ghosting Ragil? Kalo cewek itu ga g****k kayaknya ga bakalan kayak gitu deh." ujar Yesa memikirkan hal itu. "Bener juga sih, secara ini kan Ragil ya. Most wanted SMA Pembangunan, terus juga pentolan yang ditakuti sama banyak orang. Jadi kalo menurut gua sih Nabila ga mungkin ngelepas gitu aja Ragil." ujar Putra menimpali Yesa. "Bener karena mereka berdua itu kayak yang dimau sama cewek dan cowok tapi mereka kelihatan bareng kan bikin mengiri semua orang kalo gitu. Jangan-jangan mereka mau serius tuh, terus mereka pacaran. Sumpah gua ga bisa bayangin kalo mereka berdua beneran pacaran." ujar Ojak masih gemas. "Nanti wajib sih ngomong ke Ragil dan tanya tentang ini semua. Biar clear kenapa mereka bisa berdua gitu di Caffe." ujar Putra diangguki yang lain. Sekarang ini kembali ke Ragil dan Nabila, mereka berdua tampak mudah akrab karena pembicaraan mereka pun juga lancar. Mereka membicarakan tentang banyak hal sekarang, mulai dari hal lucu hingga hal meyeramkan. Saat ini Ragil paham kenapa Nabila di beri title sebagai Ratu Ghosting, itu semua bisa ia rasakan saat pertamanya kali kenalan dan mengobrol bersamanya. Nabila ini mudah akrab dengan orang dan ia mampu membuat orang nyaman ketika berada di dekatnya. Jadi seperti ini yang dirasakan oleh semua lelaki yang pernah dekat dengan Nabila tapi hanya sebagai korban ghosting saja. Gua ga akan terjebak sama Lo kayak apa yang udah orang-orang lain alami Nabila, Gua bakalan hati-hati karena gua udah tahu siapa Lo. Gua tentu ga mau ke ghosting sama Lo. Batin Ragil sembari menatap ke arah Nabila. Memang Nabila ini sering sekali bergonta-ganti cowok, Ragil sering mendengar Ojak dan teman-temannya yang lain mengatakan bahwa Nabila sering sekali berganti pacar karena ya memang dia adalah si Ratu Ghosting. Semua orang pun juga tahu bahwa Nabila itu merupakan Ratu Ghosting. Sampai terdapat satu cowok dari sekolah lain yang mencuri perhatian dari Nabila. Cowok itu adalah Ragil Alkanda yang merupakan siswa kelas 11 di SMA Pembangunan. Ragil dan Nabila pun juga sudah mulai dekat bersama. "Udah reda hujannya nih. Kayaknya gua harus balik deh karena udah hampir malam juga. Ga kerasa banget ya kita ngobrol udah lama." ujar Nabila. "Ah iya, gua bahkan sampai ga sadar kalo udah hampir malam. Gua juga mau balik. Bareng aja keluarnya." ujar Ragil dan Nabila mengangguk. Kini mereka berdua sudah beranjak dari tempat duduknya yang lagi-lagi membuat beberapa orang disana penasaran dengan hubungan antara mereka berdua. Nabila dan Ragil pun kini sudah berpisah di parkiran, Nabila dengan mobilnya dan Ragil dengan motornya. Mereka sama-sama pergi meninggalkan Caffe itu. Kini Nabila sudah membawa mobilnya menuju ke rumahnya. Rasanya hari ini berlalu dengan sangat cepat karena memang mereka terlalu lama mengobrol tapi obrolan itu cukup menyenangkan jadi mereka tidak merasa lama. Sementara Nabila masih di jalan, Raras dan Hasna sekarang sudah menguasai ruang TV Nabila. Mereka berdua memang datang langsung ke rumah Nabila setelah melihat foto yang beredar itu. "Nabila mana sih lama banget kencannya. Kita udah lama loh ada disini tapi dia ga datang-datang weh." ujar Raras sembari dirinya memakan Chiki. "Iya weh, mana ga bilang-bilang lagi kalo dia bakalan kencan. Dah gitu kencannya sama Ragil lagi. Siapa yang ga penasaran coba mereka dekat dari mana kenal darimana." ujar Hasna yang sedang memakan es creamnya. "Tapi mereka cocok ya Has?" tanya Raras diangguki oleh Hasna. Sementara itu Nabila sudah sampai di depan rumahnya dan ia melihat ada mobil Raras disana. Ia tahu pasti ini dua temannya datang untuk mengintrogasi dirinya tentang Ragil. Mereka pasti kaget melihatnya dengan Ragil makanya mereka langsung datang dan ingin mencari tau semuanya. "Emang dasar punya dua temen kepo semua dah." ujar Nabila tersebut. Kini Nabila sudah masuk ke dalam rumahnya, ia langsung naik ke atas dan saat sudah sampai di atas ia melihat dua temannya sedang mengobrol. Pastinya mereka sedang membicarakan dirinya dengan Ragil Alkanda. "Siapa yang cocok hmm?" tanya Nabila membuat mereka berdua langsung kaget. Melihat Nabila langsung saja mereka bertanya bagaimana bisa Nabila bisa bersama dengan Ragil lalu apa sebenarnya hubungan mereka. "Calm dong guys duduk dulu makan lagi. Kalian itu emang paling kepo ya. Ga ada yang bisa ngalahin ke kepoab kalian deh sampai datang ke rumah gua juga. Udah gua mau mandi sama ganti baju dulu. Terserah Lo berdua mau nunggu atau mau balik." ujar Nabila kepada Hasna dan Raras tersebut. "Ya jelas kita tunggu lah. Gila apa kita udah penasaran dari tadi masa iya kita udah sampai kesini tapi sama sekali ga ada jawaban." ujar Nabila itu. Kini mereka berdua sudah menunggu lagi disana, mereka menunggu dengan sabar karena Nabila mandinya juga cukup lama. Tapi tak apa semuanya demi jawaban yang ingin mereka ketahui. Mereka mengobrol. Sementara itu Ragil pergi ke basecamp sekolahnya dan saat ia masuk langsung seluruh rumah yang dijadikan basecamp itu kompak mencie-cie kan dirinya. Ragil pun menatap mereka semua yang masih mengatakan itu. "Cie Ragil yang baru saja pdkt sama ayang nih ya. He Ragil gimana Lo bisa Deket sama Nabila deh? Kok ujug-ujug udah ada foto makan berdua aja. Padahal kita ga tahu tuh kapan juga mulai deketnya." ujar Ojak yang sedari tadi memang paling penasaran dengan apa yang membuat Ragil dan Nabila bisa sedekat itu tadi. Ragil pun duduk dengan cool, ia mengambil minum. "Gil, serius loh ini kita nunggu jawaban Lo. So, Lo mau jawab apa?" tanya Ojak lagi karena sedari tadi Ragil belum juga memberi jawaban pada mereka. "Ck, harus banget ya gua jawab. Gua baru ketemu tadi sama Nabila. Terus ya karena ga ada tempat kosong disana akhirnya tadi gua makan sama dia. Clear, dah selesai." ujar Ragil menjelaskannya dengan jelas dan singkat. "Tapi Lo sama dia tukeran contact kan akhirnya?" tanya Ojak karena jika tidak itu akan menjadi hal yang sangat sia-sia padahal mereka bersama. "Iya, tukeran contact. Udah kan. Gua mau mandi." jawab Ragil membuat teman-temannya itu langsung heboh. Apalagi Ojak yang kini telah memikrkan bagaimana jika Nabila dan Ragil benar-benar berpacaran. Pasti mereka akan sangat cocok dan membuat seluruh sekolah yang mengenal mereka menjadi membicarakan mereka terus-menerus dan pasti sepanjang waktu juga. "Anjir sumpah, gua ga sabar nunggu mereka pacaran woy." ujar Ojak. "Yee katanya Lo suka sama Nabila, ga jadi suka Lo sekarang? Malah Lo dukung dia sama Ragil. Gimana dah Lo." ujar Yesa mengatai Ojak tersebut. "Yee jujur aja nih, siapa sih yang ga suka sama Nabil. Spek perfect kayak gitu ga ada yang bakalan nolak lah. Nah tapi gua nih tau diri aja sih, terus juga kalo dia sama Ragil gua jelas dukung seribu persen karena emang bagi gua merdeka beneran cocok wey." ujar Ojak dan alasan itu masuk akal juga. Kini mereka masih membicarakan tentang Ragil dan Nabila, begitu pun dengan Raras dan Hasna yang masih setiap menunggu Nabila. Sepertinya Nabila sudah selesai mandi. Mereka semakin bersemangat menunggunya. "Guys, pesen makan dong. Enak tuh kalo gosip sambil makan." ujar Nabila dan akhirnya mereka memesan makanan karena ini juga sudah jam makan malam membuat perut mereka kelaparan minta diisi juga. Mereka sudah memesan dan tinggal menunggu makanan mereka semua datang. "Hah akhirnya seger lagi gua abis mandi." ujar Nava bergabung dengan mereka berdua. Mereka sudah siap-siap ingin bertanya kepada Nabila. Namun semuanya terdiam ketika Nabila meminta mereka untuk diam teelebih dahulu. "Kenapa dah Nab, kita dah penasaran banget nih." jawab Raras itu. "Udah nanti aja lah sambil makan. Pokoknya Lo pada tenang aja, bentar lagi juga udah sampai kan makanan kita. Sabar dong guys." ujar Nabila dan akhirnya mereka berdua pun menurut saja kepada Nabila karena memang makanan mereka sudah akan datang. Mereka pun kembali mengobrol lagi. Akhirnya saat yang mereka tunggu datang. Makanan mereka sudah datang, Raras sangat bersemangat mengambilnya. Mereka pun sudah dududk dengan makanan di tengah-tengah mereka. Sebelum makan mereka berdoa terlebih dahulu, kini mereka sudah makan. “Gua tadi ga sengaja satu meja sama Ragil karena ga ada meha kosong lainnya. Cuman di gua aja yang selo, jadinya Ragil yang awalnya gua ga tahu kalo itu Ragil nyamperin gua terus minta buat join. Jadi ya gua bolehin.” ujar Nabila. “Jadi lo tahunya kalo itu Ragil yang sering kita maskud pas lo udah kenalana sama dia?” tanya Hasna diangguki oleh Nabila. Nabila juga menceritakan bagaimana tadi saat ia bersama dengan Ragil.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN