11

1610 Kata
Mereka kini sudah selesai makan dan selesai membahas tentang bagaimana Nabila dan Ragil bisa bertemu. Ini cukup membuat mereka terkesan karena kenapa bisa tepat di jam yang sama dan hari sama mereka disana. Bisa saja mereka berdua memang sudah ditakdirkan untuk bersama. "Lo berdua harus jadian sih Nab, cocok banget sumpah. Kita bakalan dukung Lo sama Ragil deh." ujar Raras yang disetujui oleh Hasna juga. "Ya semuanya kan butuh waktu guys, sabar dong guys." ujar Nabila. "Heheheh iya Nab, iya. Tapi sumpah sih semua orang pasti menantikan Lo berdua jadian sih. Soalnya foto kalian berdua juga udah kesebar dimana-mana sih. Mantap couple of the day tiap hari dah kalo Lo berdua pacaran." ujar Hasna membuat Nabila memutar bola matanya sekarang ini. Ia pun saat ini mengajak dua temannya untuk menonton netflik sembari nyemil juga. Sementara Ragil sendiri, malam ini pergi ke track balapan motor karena ia akan ikut balapan motor malam ini. Ia tentu tidak datan sendirian tapi ia datang bersama dengan Yesa, Putra dan Ojak. Mereka juga sudah sampai disana. Sekarang ini mereka sedang menunggu yang lainnya untuk datang. "Pada belum datang ya sampai sekarang?" tanya Putra pada Ojak. "Iya belum, padahal udah gua bilangin jangan pada telat tapi tetap aja mereka telat." ujar Ojak. Mereka benar-benar hanya menunggu saja disana. "Udah lah Jak, nanti juga mereka datang sendiri. Kan mereka yang ngajak tanding, kalo mereka ga datang sih berarti mereka kalah alias cemen." ujar Putra menjawab Ojak. Yang dimaksud sebagai mereka ini adalah Dafa dan teman-temannya. Ya, entah kesambet apa setelah viralnya foto Ragil dengan Nabila tadi Dafa langsung menghubungi nomor sah satu siswa SMA Pembangunan untuk mengajak balapan Ragil. Tentu Ragil menerima hal itu. Lagi pula siapa yang tidak tahu skill yang dimiliki oleh Ragil? Semuanya pasti tahu juga bahwa Ragil sangat handal saat balapan motor. Entah Dafa sebenarnya sudah tahu atau belum tentang ini karena jika sudah tahu seharusnya Dafa tidak mengajak Ragil untuk tanding karena hanya akan membuat malu Dafa saja karena sudah dapat di prediksi bahwa Dafa kalah. Lagi pula tidak ada yang percaya jika Dafa akan menang. Pun juga dengan teman-teman Dafa karena mereka tahu bagaimana Ragil saat di jalan. Dafa hanya ingin mengembalikan harga dirinya saja yang ia coret sendiri karena rasa kepercayaan diri yang tinggi. Namun menurut teman-teman Dafa, tidak dengan cara seperti ini karena cara ini hanya akan membuat harga diri Dafa semakin turun saja. Namun apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur dan Dafa sudah menantang Ragil. Tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan selain berharap bahwa tiba-tiba saja Ragil tidak bisa datang atau tiba-tiba saja Dafa memutuskan untuk membatalkan tantangan ini. "Nab, Nabila woy bangun. Ih ini anak kalo tidur kebo banget sih. Masa nonton malah tidur sih. Woy Nabila." ujar Raras sembari masih mencoba untuk membangunkan Nabila. Sementara Hasna yang juga tertidur di samping Nabila itu sekarang sedang mengerjapkan matanya. Yang di bangunkan Nabila tapi malah yang bangun adalah Hasna. Hasna pun bertanya ada apa. "Ras, ada apa sih? Orang lagi enak-enak tidur kenapa Lo ganggu deh?" tanya Hasna sembari masih mengucek kedua matanya yang memerah juga. "Gas, Lo harus lihat ini. Coba lihat." ujar Raras memberikan handphonenya kepada Hasna. Hasna pun sekarang melihatnya dan matanya membola tak percaya. Ia tak menyangka hal seperti ini akan terjadi malam ini. "Gila, ini mah Nabila harus tahu. Nabila bangun Nab, Lo harus lihat ini Nah. Kita harus kesana buat liat Nab." ujar Hasna ikut membangunkan Nabila. Pasalnya ini berita sangat besar, pasti Nabila akan menyesal jika tak melihat. Nabila pun kini sudah mengerjapkan matanya, ia sudah setengah bangun. Sebenarnya ia ingin menabok dua temannya yang sudah menganggu waktu tidurnya ini. Namun ia harus bersabar karena ia tak tahu sebenarnya apa yang terjadi. Bisa saja memang ada sesuatu yang penting sekarang ini. "Lo pada ngapain sih guys. Ganggu tidur gua aja sih." ujar Nabila. "Nab Lo harus bangun dan lihat ini Nah. Dafa nantang Ragil." ujar Hasna. "Hah? Apa Lo bilang tadi? Dafa nantang Ragil? Nantang apa dia? Kenapa aneh-aneh banget sih." ujar Nabila heran kepada Dafa yang sia-sia saja. "Iya Dafa nantang Ragil tahu. Katanya nih ya, mereka balapan malam ini. Ayo kita harus liat Nab. Ga boleh lewat ini mah." ujar Hasna dengan semangat. "Ya udah kalo kayak gitu ayo ganti baju." ujar Nabila, mereka pun sekarang sudah bersiap-siap. Nabila tadi juga sudah membasuh mukanya agar tidak terlihat sekali bahwa ia habis bangun tidur. Kini mereka sudah berada di jalan menuju ke arena balapan yang akan mencengkam nanti. "Dafa mau bunuh diri kali ya? Aneh bener dah tuh anak." ujar Raras. "Hah? Bunuh diri? Emangnya kenapa kok bunuh diri?" tanya Nabila yang mana Nabila menang belum tahu bagaimana skill balap yang dimiliki Ragil. "Ya elah Nab, Lo kayaknya harus belajar banyak sama kita deh. Jadi nih ya Nab, Ragil itu emang sering balapan gini dan dia terkenal belum ada yang ngalahin sebelum ini. That's way banyak yang bilang kalo Dafa mau bunuh diri karena sia-sia aja dia ga bakalan bisa ngalahin Ragil." ujar Raras menjelaskan dan Nabila baru paham sekarang. Sebenarnya Nabila juga rasanya ingin bertanya kepada Dafa kenapa Dafa melakukan hal seperti ini. Apa yang sebenarnya membuat Dafa sampai menantang Ragil yang sering balapan. Aduh Daf, Lo kenapa lagi deh Daf. Apa ini ada hubungannya sama viral foto gua sama Ragil tadi? Tapi kalo pun ada juga ga ada hubungannya sama gua dong. Kan gua sama Dafa udah putus lama. Batin Nabila mulai berpikir. Sementara itu, sekarang ini akhirnya Dafa datang juga dengan teman-temannya. Ia menatap ke arah Ragil yang membuatnya malu pada hari ini. Tantangannya kepada Ragil untuk balapan ini bukan tanpa sebab, tadi Dafa sedang berkumpul dengan teman-temannya saat foto Nabila dan Ragil viral dimana-mana. Karena itu teman-temannya menertawakan dirinya. Pasalnya kemarin-kemarin ia mengatakan bahwa Nabila sampai sekarang belum memiliki pacar lagi karena Nabila pasti ingin kembali lagi kepada dirinya. Ya katakanlah memang dirinya sangat percaya diri, tapi rasanya percaya dirinya dia juga di mengerti oleh teman-temannya karena ini adalah sekali seumur hidup Nabila sehabis putus tapi tidak langsung jadian dengan cowok lain. Mereka kan mengenal Nabila sebagai Ratu Ghosting, jadi wajar jika mereka bingung saat Nabila tidak lagi dekat dengan cowok lagi setelah putus. Karena itu lah Dafa menantang Ragil, ia ingin membuktikan pada teman-temannya bahwa ia lebih baik dari Ragil. Ia jelas sudah tahu bahwa Ragil bisa dibilang sebagai penguasa jalanan karena ia juga sering kali ikut balapan motor seperti ini. Ragil selalu menjadi pemenangnya dan malam ini Dafa ingin membuat Ragil ditertawakan oleh teman-temannya dan semua yang hadir di arena ini saat nantinya ia akan mengalahkan Ragil. Dafa yakin pada dirinya. "Lo yakin Daf? Masih ada waktu buat batalin ini. Daripada nanti Lo ltambah malu kan?" tanya Tio kepada Dafa tapi Dafa menggelengkan kepala. "Ga, gua udah ada disini. Kalo gua batalin gua bakalan lebih malu karena gua yang nantang Ragil." ujar Dafa itu, teman-temannya pun tak bisa lagi mencegah Ragil. Kini mereka semua hanya diam saja dan melihat apa yang kiranya akan terjadi beberapa saat lagi. Tampak Dafa sudah berjalan menuju ke arah Ragil dengan teman-temannya. Ojak pun langsung memprotes saat ini. "Woy, Lo niat nantang ga sih. Ngaret nih jam Lo. Ngaretnya sejam lagi. Latihan dulu ya Lo." ujar Ojak membuat teman-temannya ngakak mendengarnya. Ojak memang selalu selawak itu dimana pun ia berada. "Ga usah banyak omong, kita mulai aja sekarang." ujar Dafa tersebut. "Tunggu dulu, sebelum balapan biasanya kita cek motor dulu. Lo ga mau cek motor Lo? Takutnya ada apa-apa. Gimana pun safety first." ujar Yesa. "Gua tadi udah cek sebelum kesini. Ya udah kalo Lo belum cek, sek sekarang." ujar Dafa dan sekarang mereka sedang melakukan pengecekan. Sebelum balapan memang ini yang selalu dilakukan oleh Ragil karena ia tidak tahu apa yang terjadi saat ia menggunakan motornya dari rumah kesini. Jadi meskipun ia sudah melakukan pengecekan di rumah, tapi tetap saja ia melakukan pengecekan lagi disini. Sekarang ini semuanya masih menunggu. Sampai akhirnya sebuah mobil tiba di jalanan dekat mereka. Semuanya tampak melihat mobil itu karena memang mobil itu sangat menyilaukan mata. "Siapa deh itu?" tanya Yesa kepada mereka semua. Mereka menggeleng karena memang tidak ada yang mengetahui siapa saja yang kini disana. "Ga tahu gua juga. Tunggu aja sampai keluar." ujar Putra dan tak lama kemudian mereka melihat tiga cewek keluar dari mobil itu. Ia adalah Nabila, Hasna dan Raras. Mereka bertiga sekarang ini menjadi pusat perhatian disana. "Woy anjir Nabila ternyata, Lo undang dia kesini Gil?" tanya Ojak senang. "Gua ga undang dia, gua juga ga tahu deh kenapa dia bisa ada disini. Dafa kali yang ngundang dia, dia kan mantannya." ujar Ragil menjawab. Namun sepertinya Dafa juga tidak mengundang karena saat melihat ada Nabila disana Dafa sendiri juga terkejut. Kini Nabila sudah berjalan ke mereka. "Hi Ragil, hi guys." ujar Nabila kepada mereka semua dan mereka menjawabnya dengan sapaan juga meski mereka masih kaget Nabila disini. "Woy Dafa Lo kenapa deh aneh-aneh segala. Kenapa pakek balapan kayak gini. Bahaya tahu." ujar Nabila yang memang sekarang ia sudah menganggap Dafa sebagai temannya. Dafa pun terlihat kikuk di depan Nabila. "Hehehe ya maaf ya Nab, habisnya gua ga ada kerjaan aja. Dah tenang aja semuanya aman kok Nab." ujar Dafa kepada Nabila dan Nabila mengangguk. Sebenarnya ia ingin Dafa membatalkan saja karena Dafa akan menanggung malu tapi ya gimana semuanya sudah berkumpul untuk melihat. Nabila sendiri juga penasaran bagaimana Ragil akan membuat semuanya terpesona akan kelihaiannya di jalanan. Sepertinya tidak ada salahnya untuk melihat balapan ini sampai habis. Sekarang ini mereka sudah bersiap-siap untuk balapan karena memang motor Ragil sudah selesai di cek. Semuanya akan terkendali dan bisa langsung digunakan untuk menjadi raja jalanan malam ini. Ragil dan Dafa sudah saling tatap dan mereka akan memulai balapan ini lima menit lagi. Aura mencekam sudah terasa disana.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN