12

1605 Kata
Balapan itu akhirnya di mulai, Nabila melihat mereka berdua sudah mengendarai motornya dengan sangat kencang. Ia hanya berharap mereka baik-baik saja dan sampai ke garis finish dengan selamat tanpa kurang satu pun. Karena bagaimana pun juga balapan ini terjadi karena adanya dirinya. "Tenang aja Nab, mereka bakalan baik-baik aja kok. Kita support aja dari jauh, seru nih malam ini rame." ujar Raras kepada Nabila yang terlihat khawatir. Tetap saja ia belum bisa tenang jika mereka berdua belum terlihat. "Tio, kok Lo ga ngomong-ngomong sih kalo Dafa nantang Ragil. Kan kalo gua tahu lebih awal gua bisa hentikan Dafa." ujar Nabila memarahi Tio. "Ya maaf Nab, kan Lo tahu Dafa sudah banget buat di hentiin. Lagi pula udah lah, lihat aja. Meskipun gua tahu hasilnya gimana tapi yang penting Dafa nanti puas udah balapan sama Ragil. Biarin aja." ujar Tio kepada Nabila. Ragil dan motornya sudah sampai di garis finish, benar saja bahwa Ragil lah pemenangnya. Tak lama kemudian baru Dafa datang, ia pun seperti merasa kecewa pada dirinya. Ragil tidak mengatakan apa pun pada Dafa, ia sedang tidak ingin mengolok-olok musuhnya kali ini meskipun tadinya Dafa sangat yakin akan menang. Kini ia sudah bergabung dengan yang lainnya juga. "Suatu saat gua bakalan ngalahin Lo." ujar Dafa kepada Ragil dan setelah itu Dafa pun pulang bersama dengan teman-temannya. Nabila sendiri langsung meminta pada Tio untuk mengawal Dafa sampai rumah agar tidak kemana-mana dan tidak melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri. Semuanya sudah berangsur-angsur mulai pulang karena memang malam ini pertandingan hanya pertandingan antara Dafa dengan Ragil tadi. Tidak ada pertandingan yang lainnya jadi setelah ini selesai mereka pulang. Ragil sendiri sekarang mendekati Nabila, ia bertanya kenapa Nabila datang padahal ini sudah malam dan tidak baik bagi Nabila untuk pergi kesini juga. "Ga papa, gua tadi cuma denger Lo sama Dafa mau balapan. Gua takut Dafa bikin masalah aja karena ya Lo tahu pasti kalo Dafa itu mantan gua. Jadi ya gua tahu gimana sikapnya dia." ujar Nabila kepada Ragil tersebut. Ragil mengangguk, kini ia sudah menawarkan pada Nabila untuk diantar pulang tapi Nabila menolaknya lagi pula ia biasa pulang malam seperti ini, toh ia juga tidak sendiri. Ia bersama dengan Hasna dan Raras jadi tidak akan terlalu menyeramkan baginya. Ragil pun mengangguk setelah Nabila menolaknya. "Ya udah kalo gitu gua balik dulu ya, guys kita balik dulu ya." ujar Nabila. Mereka mengangguk, meskipun tadi Nabila bilang tidak usah diantarkan tapi tetap saja Ragil sekarang ini mengikuti mobil Nabila dari belakang. Ia hanya ingin bertanggungjawab saja dengan mengantarkan Nabila dengan selamat sampai ke rumahnya karena alasan Nabila kesini juga karena dirinya. "Nab, Lo sadar ga sih Nab? Serius nih gua tanya sama Lo ya." ujar Raras. "Sadar apaan deh? Emangnya ada apa?" tanya Nabila kepada mereka. "Dari tadi tuh Ragil ngikutin kita dari belakang. Uuu how is cute Nab. Padahal Lo udah nolak dia secara baik-baik biar dia ga nganterin Lo. Tapi dia tetep dong ngikutin. Sumpah woyyy gua yang baper deh." ujar Raras ke Nabila. "Bener Nab, ga boleh di lepas sih cowok kayak Ragil. Cute banget sumpah, kenapa deh Lo berdua baru aja kenal tapi udah bikin baper sejuta umat tahu ga. Ga ngerti lagi gua." ujar Hasna sembari menggelengkan kepala. "Alay deh Lo berdua tuh." ujar Nabila, meskipun sekarang Nabila pun juga sangat bahagia. Bahkan sekarang dirinya sudah tersenyum sembari melirik kaca mobilnya yang memperlihatkan Ragil dengan motonya itu. Duh apa gua sekarang beneran baper ya? Tuhan, kenapa baper di hari pertama pertemuan ini deh. Secepat itu Ragil bisa bikin gua baper, apa bener gua lagi kena karma sekarang? Karena biasanya kan gua yang selalu buat orang baper tapi sekarang ini malah gua yang di baperin sama Ragil. Semoga gua sama Ragil bisa serius nanti karena gua udah nyaman. Batin Nabila. Sekarang ini mereka bertiga sudah sampai di rumah Nabila, saat sudah memastikan Nabila, Raras dan Hasna sampai di rumah itu Ragil pun langsung pergi dari sana tanpa menyapa atau berpamitan dulu kepada Nabila karena memang Ragil tadi tidak meminta ijin juga untuk mengantarkan Nabila itu. "Bener-bener deh Nabila, dia sampai mastiin kita udah masuk ke dalam rumah loh. Gila sih ini." ujar Raras yang mana memang sedari tadi ia melihat terus menerus ke belakang dan ia baru melihat Ragil pergi setelah mereka masuk ke dalam rumah dan gerbang juga sudah di tutup. Kini mereka pun masuk ke dalam sembari Hasna dan Raras masih merasa baper pada Ragil. Sebenarnya Nabila pun juga sangat baper tapi ia belum mau memperlihatkan itu kepada dua temannya. Bisa-bisa nanti ia akan di ceng-cengjn setiap hari bahkan setiap waktu karena memang ia bersama dengan zhasma dan Raras hampir dua puluh empat jam, dan iantak mau setiap hari mendengar hal itu. Nabila sudah masuk bersama dengan Raras dan Hasna. Sekarang ini Nabila langsung membuka handphonenya saat ia sampai di kamarnya. Ia membuka handphonenya untuk mengirim pesan kepada Ragil. Ia berterimakasih pada Ragil karena Ragil sudah mengantarkan dirinya tadi. Setelah sudah mengirim itu, Nabila lanjut tidur karena ia sudah mengantuk. Dua temannya pun juga sudah tidur dengan nyenyak sekarang ini. Sementara itu, Ragil pulang ke basecamp sekolahnya dan sekarang ini ia berkumpul dengan teman-temannya lagi. Mereka memang sering nongkrong sampai hampir pagi seperti ini meskipun esoknya mereka harus sekolah. "Woy Lo dari mana sih Gil? Kita nyariin Lo tahu. Kirain Lo balik ke rumah tapi sekarang malah Lo balik kesini. Jadi tadi Lo kemana? Kenapa Nabila balik Lo juga ikutan ga ada dah." ujar Ojak yang pertama kali melihat ada Ragil. Ojak tadi sedang mengobrol dengan yang lainnya. Namun matanya juga melihat ke pintu terus menerus karena ia penasaran kemana perginya Ragil. Ia juga sedikit cemas karena Ragil sudah cukup lama berada di luar setelah balapan tadi tapi ia tak kunjung kembali lagi ke basecamp. Saat melihat sudah ada Ragil di pintu itu ia pun langsung mengatakan pada teman-temannya. "Gua nganterin Nabila baik. Udah malem." ujar Ragil yang langsung di ceng-cengin oleh teman-temannya sekarang. Mereka pun sangat ribut. "Uhuy, sekarang udah ada yang diantar pulang guys. Kita mah apa guys. Ga ada apa-apanya ya kan hahhaa. Mantap deh calon pacar yang baik Lo Gil." ujar Ojak kepada Ragil tapi Ragil hanya diam saja sekarang. Lagi pula ia kan hanya bertanggungjawab saja untuk memulangkan mereka ke rumah dengan selamat karena sebelumnya mereka kesini juga karena ada pertandingan tadi. "Apa sih ngaco ya Lo." ujar Ragil kepada teman-temannya, kini mereka semua pun mengobrol sampai hampir pagi baru mereka bisa tidur sekarang. Mereka semua pun terbangun dan langsung berlarian sibuk sana sini karena mereka hampir terlambat. Untung saja basecamp mereka dekat dengan sekolah mereka jadi mereka bisa langsung berangkat tanpa macet. Ragil, Yesa, Ojak dan Putra menjadi murid terakhir yang memasuki gerbang sekolah mereka. Untung saja mereka tidak terlambat karena mereka sedang malas jika harus mendapat hukuman. Kini mereka sudah aman dan mereka sudah masuk ke dalam kelas mereka. Kedatangan mereka disambut oleh kelas yang ramai, memang kelas mereka sangat ramai dan tak tertandingi. Mereka sudah menunggu guru mereka yang pertama datang tapi tak ada tanda-tanda bahwa guru mereka itu datang. Bahkan sekarang mereka masih banyak yang ribut dan mengobrol. Ragil sendiri sedang main game bersama dengan Yesa di belakang. Sementara Ojak dan Putra sedang mengobrol dengan teman-temannya yang lain hingga akhirnya Lili, teman mereka datang. "Wey Ojak, gua mau tanya dong. Tapi jawab yang bener ya, jangan maha jawab yang ga bener Lo nanti." ujar Lili kepada Ojak dan Ojak mengangguk. "Iya ya udah cepet Lo mau bilang apa gih, gua keburu mau lanjut ngobrol sama yang lainnya nih." ujar Ojak kepada Lili dan Lili pun semakin mendekat. "Gua cuma mau tanya, emangnya Ragil beneran pacaran sama Nabila ya? Foto yang beredar itu bener?" tanya Lili yang merupakan Ratu Gosip sekolah. "Ya elah gua kira mau tanya apa Lo. Denger ya, gua ga bakalan ngulang lagi. Ragil sama Nabila sampai sekarang belum pacaran, tapi kemungkinan akan pacaran 100%. Foto yang beredar itu bener mereka emang makan bareng gitu lah. Dah kan, udah sana balik ke habitat Lo." ujar Ojak tersebut. Lili pun langsung pergi dari sana menuju ke teman-temannya dan sekarang ini ia sudah membahas tentang hal itu dengan teman-temannya. Ia juga menyebarkan bahwa Nabila dan Ragil belum pacaran sampai sekarang. Tapi kemungkinan untuk berpacaran sangat besar mengingat mereka sudah sangat cocok seperti itu. Mendengar hal ini tentu banyak yang patah hati. "Udah deh beneran ini mah ga ada kesempatan lagi karena Ragil pasti jadi sama Nabila karena mereka juga udah cocok gitu. Lagi pula kita juga ga pernah punya kesempatan sih sama dia. Gila aja kali Ragil mau ngelirik orang-orang kayak kita. Kan engga mungkin banget." ujar Angel kepada mereka. Angel hanya realistis saja sekarang karena tidak mungkin mereka akan mendapatkan hati seorang Ragil yang digandrungi banyak perempuan. "Iya sih bener guys. Ya udah lah kita tunggu aja mereka berdua nanti gimana. Tapi emang mereka itu couple goals ga sih." ujar Lili dan mereka semua setuju. Sementara itu sekarang ini Ragil tengah membuka handphonenya dan ia tersenyum secara tiba-tiba ketika ia membaca chat yang dikirim oleh Nabila dari tadi malam. Ternyata Nabila tahu jika tadi malam ia mengantarkan Nabila sampai ke rumahnya. Ia pikir Nabila tidak mengetahui hal itu makanya ia hanya diam saja dan langsung pergi juga tadi malam. Ia akhirnya membalas chat tersebut, ia juga tidak masalah jika tadi malam mengantarkan Nabila tanpa Nabila tahu. Yang ingin ia tegaskan adalah keselamatan dari Nabila dan teman-temannya. Ragil masih tersenyum membuat teman-temannya kini menatap ke arah dirinya. Mereka bingung karena Ragil tak berhenti tersenyum sembari melihat ke arah handphonenya. "Wahhh ternyata ada yang habis di chat sama Nabila guys. Pantes aja kok senyum-senyum sendiri sekarang." ujar Ojak yang tadi mengintip itu. Kini semuanya mencie-cie kan Ragil yang mana membuat Ragil salah tingkah.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN