Selepas meminta keterangan perihal motor Fedriko yang belum dikendarai siapa, apakah dia sendiri atau orang lain, mereka berhenti sejenak untuk sekedar istirahat. Jam makan siang pun mereka lewatkan demi menuntaskan kewajiban mereka. “Kepala gue berasa pening,” ujar Jesica. “Kurang tidur elo itu. Coba buat tiduran sana, biar buat laporan untuk kasus-kasus yang lain.” Devano meminta Jesica untuk istirahat. Jesica pun menganggukkan kepala. Dia memilih untuk duduk dan menyenderkan kepalanya ke meja. Sedangkan mereka mengurusi kasus-kasus yang lain. Meski Devano juga merasakan hal yang sama, dia memilih untuk diam. Mereka berempat tak hanya menuntaskan kasus pembunuhan orang hilang saja, tapi juga masalah kasus-kasus yang lain, meski yang mereka utamakan dalam kasus itu. Mereka bekerja se