Sepulangnya mereka dari kediaman Satria, tiba-tiba mereka menemukan di seberang jalan, seseorang dengan kaki pincang tertatih-tatih untuk berjalan. “Stop!” Yang melihatnya adalah Jesica. Riko pun menemikan mobilnya ke pinggir jalan. Dia tak paham dengan Jesica mengapa tiba-tiba meminta mereka untuk berhenti. “Kenapa, sih?” tanya Riko. “Lihat itu.” Jesica menunjuk ke arah seseorang yang berada di pinggir jalan. Seorang laki-laki dengan kaki tertatih saat berjalan membuat Jesica tertatik untuk melihatnya. Dia di lihat dari kejauhan seumuran dengan mereka. “Kaki dia pincang, seumuran sama kita apalagi dia jalan kaki siapa tahu itu pelakunya. Nggak ada salahnya kan jika kita membawanya ke kantor polisi sekarang,” pinta Jesica. Riko yang paham maksud Jesica segera melajukan mobilnya meng