Setelah semua siap, Jesica segera keluar kamar dan menghampiri ketiga temannya. Dia mengetuk pintunya, dengan cepat Adnan membukanya. Tatapannya begitu lekat kala melihat Jesica menyapanya dengan senyuman ke arahnya. “Cantik banget sih, lo,” gumam Adnan. Jesica menepuk mulut Adnan dengan lirih menggunakan tangannya. “Buaya!” Jesica lantas masuk ke dalam kamar mereka dengan posisi pintu terbuka dengan lebar. Devano terlihat memicingkan matanya ke arah Adnan paska melontarkan perkataan itu. Adnan yang menyadarinya pun sontak tersenyum dan mengejeknya. “Eh, nggak ada yang ngungkapin boleh dong diduluin,” sindir Adnan kepada Devano. “Jesica cantik banget ya, Rik. Kayak gini kalau suka kok nggak diungkapin ya sayang banget, ya.” “Uh, sayang banget kok. Seperti sayangku kepadanya,” sahut Ri