Perlahan kaki Naura meninggalkan lorong rumah sakit tempat Hana dirawat setelah tertegun cukup lama di luar sana dan pikirannya kemana-mana. Ia tak mengerti apa yang sedang terjadi. Terlebih ia tak tahu kenapa Hana mengusirnya dengan amarah dan kekesalan yang menjadi-jadi. Kenapa Hana bersikap dingin kepadaku? Kenapa Hana memintaku pergi dengan sikapnya yang seperti itu? Bukankah ini pertama kali aku dan Hana bertemu? Kenapa sepertinya ia sudah mengenalku lama sekali? Pikiran dan pertanyaan-pertanyaan itu mengganggu Naura terus menerus. Ia ingin tahu lebih jauh tentang Naura dan Adam. Ia penasaran dengan apa yang tengah terjadi. "Kamu?" Naura mendongakkan kepalanya saat mendengar sapaan itu. Seorang perempuan muda cantik menatapnya dengan sikap jual mahalnya. Naura balas m