Bab 27: Hana (3)

1619 Kata

Adam menghela napas panjang kala lamunannya buyar seketika. Ia menoleh dan memandang wajah Naura yang ayu disinari cahaya rembulan. Hari ini hatinya kembali remuk melihat kondisi Hana seperti itu. Ia sangat takut kehilangan adik perempuan satu-satunya tersebut. Memikirkan bagaimana adiknya berakhir bunuh diri saja ia tak sanggup, bagaimana jika beneran terjadi? Bagaimana jika ia lalai dalam hal mengontrol adiknya hingga nyawanya melayang? Adam memejamkan matanya, ia tak ingin memikirkan hal-hal buruk lagi. Cukup lama ia susah terlelap meski telah terpejam. Baru jam berbunyi cukup nyaring yang menandakan bahwa waktu sudah tengah malam lah ia terlelap. Adzan subuh berkumandang. Sayup-sayup suara adzan tersebut menggugah mata Naura yang terlelap. Perlahan, Naura membuka kedua matan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN