Sebuah Bakat atau Sebuah Berkat

1589 Kata
Orang tua itu bahkan sampai berteriak dengan sangat yakin, jadi aku benar-benar bisa memastikan kalau Potion penambah Mana yang baru saja aku buat adalah High Potion. Tapi Tuan Bern yang baru saja berteriak mualai menutup mulutnya sendiri dengan kedua tangannya, ada apa? “Bagaimana bisa Potion yang kau racik menjadi High Potion?” kata Tuan Bern dengan berbisik. Orang tua itu bahkan sampai memelankan suaranya, artinya ini sesuatu yang tidak boleh sampai di telinga orang lain. “Tuan Bern… apa ini akan gawat jika keberadaan High Potion sampai diketahui oleh orang lain?” “Bukan hanya gawat, asal kau tau saja… perang bisa tiba-tiba saja pecah hanya karena keberadaan High Potion ini.” “Perang bisa saja pecah?!!! Bukankah itu sudah sangat gawat? Apa benda ini seberharga itu?” “Nak! Dengarkan aku, aku sangat yakin benda yang saat ini kita lihat di atas meja ini adalah High Potion, aku sangat yakin karena ini adalah kali ketiga aku melihatnya dalam hidupku. Yang pertama adalah High Potion yang menjadi harta paling berharga milik guru yang mengajariku cara meracik potion. Dan yang kedua, saat aku melihat benda ini dijunjung tinggi-tinggi oleh komandan kesatria yang diarak keliling ibu kota dan menjadi persembahan untuk raja. Potion itu adalah hasil jarahan perang dengan wilayah tetangga. Hanya seorang raja yang bisa memiliki Potion ini, Nak.” “Bukankah ini hanyalah sebotol Potion?” ujarku dengan polosnya. “Sebotol katamu?!! Bahkan dengan sebotol Potion ini kau bisa memiliki sebidang tanah yang cukup luas sekalipun jika tanah itu kau akan membangun sebuah desa di atasnya. Nak, ini adalah sebuah harta nasional. High Potion itu hanya ada lima botol saja yang tersisa di dunia ini, bagaimana kau bisa menganggapnya hanya sebagai sebotol potion biasa.” “Tuan Bern, jika anda sampai bereaksi sampai seserius itu maka sebotol High Potion ini memang benar-benar berharga.” “Betul sekali, Potion biasa hanya dapat memulihkan separuh Mana yang hilang, tapi High Potion bisa memulihkan sampai Limit Mana yang dimiliki seseorang, selain itu High Potion bisa memulihkan luka di tubuh dan mengangkat segala jenis penyakit. Bahkan Guruku dulu menyebut High Potion sebagai air penyambung nyawa, konon orang yang sekarat sekalipun akan menjadi sehat kembali hanya dengan seteguk potion ini.” Benarkah Khasiat yang di hasilkan oleh Potion yang baru saja aku buat sedahsyat itu? Jika memang iya, bukankah kelasku sebagai seorang Crafter bahkan lebih berguna daripada kelas Monk yang ahli dalam sihir penyembuhan? Aku benar-benar merasa seperti seorang sampah sebelumnya, tapi siapa yang mengira kalau aku itu seperti sebuah berlian di dalam lumpur. “Nak Eishi… Potion ini bahkan lebih biru dan lebih bersinar daripada High Potion yang pernah aku lihat sebelumnya, aku sangat yakin sekali. High Potion ini seharusnya memiliki kualitas yang lebih tinggi jika di lihat dari penampilannya. Aku tidak menyangka, bahkan di hari-hari tuaku aku dapat melihat kembali sebuah harta yang hanya bisa dimiliki seorang pemimpin atau raja. Aku terharu, aku bahkan sampai mau mengeluarkan air mata.” “Tunggu sampai anda melihat ini, Tuan Bern.” Saat Tuan Bern dengan teliti memperhatikan Potion yang baru saja aku buat, diam-diam aku membuat High Potion yang sama, sekarang jumlah High Potion yang ada di atas meja sudah menjadi dua botol. Dan kehebohan yang ditunjukkan oleh Tuan Bern menjadi dua kali lipat. “K-kau, ke-ke-kau… kau membuat High Potion yang lain lagi?!!!!” “Ssssssstttttt!!!!! Tuan Bern, pelankan suara anda, tidak perlu sampai anda berteriak seperti itu, jika orang lain mendengar hal ini bagaimana?” “Kau benar… maafkan aku, Nak Eishi.” “Si4l, aku menjadi sakit kepala setelah terlalu banyak terkejut hari ini, ya ampun… sebenarnya apa yang sedang menimpaku. Sekarang tidak hanya satu, tapi bahkan dua. Kau baru saja belajar meracik potion, tapi sekarang kau bisa membuat High Potion. Nak Eishi… siapa kau sebenarnya?” Bagaimana aku akan menjawab pertanyaan itu? Tidak mungkin aku mengatakan yang sebenarmya pada Tuan Bern, kan. “Jika kau tidak ingin mengatakannya maka ya sudah, aku tidak akan memaksamu mengatakan siapa dirimu yang sebenarnya, cukup aku mengetahui bahwa dirimu adalah seorang anak yang baik, itu saja sudah cukup.” “Terima kasih, Tuan Bern.” Ah… sungguh lega aku bisa bertemu dengan orang yang bijak seperti Tuan Bern. “High Potion sudah langka sejak zaman dahulu karena sudah tidak ada lagi orang yang mampu membuatnya, tapi sekarang seseorang muncul dan membuatnya semudah membuat perahu kertas. Perubahan apa yang akan terjadi pada dunia ini kedepannya… ha…” “Tuan Bern? Apa anda juga ingin belajar membuatnya?” “Benarkah yang kau katakan, Nak? Apa kau ingin mengajarkan aku cara membuat High Potion yang sangat berharga ini? K-Kau… kau serius, kan?” “Untuk apa saya berbohong?” “K-Ka-kalau begitu… mohon bimbingannya. Hahaha… ini sangat lucu, baru beberapa jam yang lalu aku mengajarimu, dan sekarang malah kau yang mengajariku.” Ya… aku juga merasa kalau ini sangat lucu, aku baru saja belajar dan saat ini aku sudah bisa mengajari orang. Hal ini membuatku sadar, betapa berbedanya orang yang dilahirkan dengan bakat. Aku dipindahkan ke dunia ini dengan mewarisi berkah dari Dewa Garileon, bisa dikatakan bahwa beliau telah memberikanku bakat ini, pada akhirnya aku memang harus bersyukur walaupun pada awalnya aku sangat tidak menginginkan bakat ini. Dewa Garileon… aku sungguh sangat berterima kasih padamu. Dari sore hingga ke malam kami berdua belajar bersama meracik Potion, aku mengajari Tuan Bern caranya, bahkan aku menuliskan resep yang aku lihat melalui Talent yang baru saja aku dapat dengan sangat rinci. Aku yakin sudah menulisnya dengan sangat tepat, dan aku juga mengajarkan pada Tuan Bern secara langsung, dia mengikuti bagaimana aku melakukannya, tapi hasilnya Potion yang dia buat tidak pernah menjadi High Potion. Bukan karena aku tidak pandai mengajari dia, bahkan Tuan Bern sendiri yakin dia melakukan seperti yang aku lakukan, tapi dia juga heran kenapa hasilnya bisa berbeda. Apa yang dia racik kualitasnya tidak berubah secara signifikan, kadang hasilnya sama dengan yang biasa dia buat, kadang juga hanya membuatnya satu tingkat lebih baik, dan ada juga yang hasilnya lebih buruk bahkan sampai gagal. “Aku sangat yakin sudah mengikutimu dengan benar, Nak. Tapi hasilnya tidak pernah bisa sebanding dengan yang kau buat. Aku heran kenapa bisa begitu, tampaknya aku harus menyerah dengan ini, mungkin ini adalah sebuah berkat yang hanya bisa dirimu saja yang melakukannya,” ujar Tuan Bern. Benar sekali, Tuan Bern bukannya tidak mengerahkan semua yang dia bisa, dan lagi Tuan Bern bisa di bilang sudah ahli dalam meracik Potion, tapi kenapa dia belum bisa membuat Potion itu sampai ke kualitas yang paling tinggi, mungkin saja memang seperti yang telah dia katakana, ada semacam berkat yang menyertaiku sehingga aku mampu membuat High Potion dengan sangat mudah, dan itu adalah Talent yag telah di berikan oleh Dewa Garileon karena aku seorang Crafter. “Sekarang kita mempunyai lima buah High Potion disini, akan kita apakan benda ini? Benda sekelas harta nasional berada di desa Nimiyan yang kecil dan tandus ini, jika berita ini terdengar, ini bisa menjadi sebuah bencana bagi desa ini,” kata Tuan Bern. “Haruskah kita membuangnya, Tuan Bern?” “Bagaimana mungkin kita membuang harta nasional dengan mudahnya? Kupikir keputusan itu sangat tidak bijak.” “Bagaimana kalau kita menjualnya saja di pasar gelap?” “Nak, pasar gelap mungkin akan sangat senang menerima benda ini, tapi jika identitas kita sebagai orang yang menjualnya di ketahui oleh orang lain, itu hanya akan menyudutkan kita, bagaimana kalau waktu kita pulang setelah mengirim barang tersebut ada bandit yang mencoba menghadang kita? Aku sudah tua, Nak. Berlari pun aku tidak akan sanggup, dan aku hanya mampu menggunakan sedikit sihir. Menjualnya ke pasar gelap terlalu beresiko.” “Anda benar Tuan Bern, mungkin kita hanya bisa menyimpan kelima High Potion ini. Selama itu saya akan memikirkan cara terbaik untuk menggunakannya.” “Aku serahkan semua keputusannnya padamu, bagaimanapun juga kau adalah orang yang telah membuat High Potion ini. Sudah malam… apakah kau mau menginap di rumahku, Nak?” “Ah… mengenai hal itu, saya sudah berjanji pada Tuan Jerome untuk datang ke Penginapan Bulan Bintangnya malam ini, saya tidak enak hati kalau harus membuat dia menunggu.” “Oh iya, Nak. Aku hanya mempunyai satu keping emas dan juga dua keping perak untuk kuberikan padamu. Harusnya kau mendapat lebih banyak dari ini, mungkin saat aku kembali dari Ibu Kota untuk menjual Potion biasa hasil pekerjaan kita, aku akan memberikanmu sisanya.” “Santai saja Tuan bern, apa yang saya terima hari ini sudah lebih dari cukup. Anda tidak perlu terlalu memikirkannnya. Emm… Tuan Bern, apakah saya bisa membawa satu High Potion untuk saya?” Dengan senang hati Tuan Bern memberikan satu botol High Potion itu untukku, aku memasukkannya ke dalam Inventory, haha… orang tua itu masih saja terkejut dengan bagaimana aku melakukannya. Aku sangat butuh High Potion ini, aku tidak tau kapan datangnya bahaya akan menghampiriku, oleh karena itu aku harus bersiap, setidaknya dengan adanya High Potion, jika aku dalam keadaan sekarat aku tidak perlu terlalu cemas. Saat aku keluar dari Toko Tuan Bern aku begitu takjub dengan pemandangan di luar. Bintang-bintang di dunia lain bertaburan seperti pasir, dan itu sangat indah sekali, bahkan aku belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Desa-desa yang seperti desa pada abad pertengahan, tanpa adanya lampu jalanan, penerangan hanya mengandalkan obor dan lentera, ini adalah pemandangan yang hanya bisa aku temui di dunia lain. Menurut apa yang tertera di Map, seharusnya penginapan milik Tuan Jerome adalah bangunan ini. Tempat yang cukup besar, jika dibandingkan dengan setiap bangunan yang berada di desa, mungkin ini adalah bangunan yang paling besar. Ah! Aku jadi tidak sabar mencoba sensasi dari penginapan yang ada di dunia lain.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN