Ahmad mendekati Peter tanpa ragu, matanya tajam memandang pria itu. "Lepaskan dia, Pet!" suaranya tegas, meski ia tahu ancaman nyata ada di depan matanya—pisau yang digenggam erat oleh Peter. Namun, Ahmad tidak peduli. Baginya, keselamatan Soraya adalah yang utama. Peter tertawa sinis, langkahnya pelan mendekatkan diri ke Ahmad. "Kamu pikir aku takut? Kamu sama saja seperti yang lain. Hanya tahu bicara tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi!" teriak Peter dengan suara yang mulai meninggi. Pisau itu ia angkat, mengarahkannya ke Ahmad. Salwa, yang menyaksikan dari kejauhan, menahan napas. "Maaas! Jangan dekat-dekat!" teriaknya, tetapi Ahmad tidak menggubris. Soraya, yang masih di atas motornya, terlihat pucat pasi, tubuhnya gemetar. Ia tahu bahwa ini bukan hanya ancaman; Peter benar-be