OD

2000 Kata

Xandra menarik napas panjang sebelum menekan tombol panggil di layar ponselnya. Nama Mas Zabran tertera di sana, dan ia sempat ragu sejenak. Ya aneh sih. Tahu-tahu ada kontaknya ya? Ya iya lah. Zabran kan sempat menghubunginya beberapa kali sebelum mereka menikah. Tapi ia baru sematkan namanya ketika di London. Mungkin saat hendak bepergian sendirian untuk pertama kali. Nada sambung terdengar beberapa kali sebelum suara Zabran terdengar di ujung telepon, datar dan sedikit lelah. “Xandra?” tanyanya, nada suaranya mengandung sedikit keterkejutan. “Eung, Mas…” Xandra menjawab pelan, hampir seperti berbisik. “Aku... baru sampai di Jogja.” Sebetulnya ia tak berniat melapor. Tapi sudah terlanjur begini. Sejenak ada keheningan di antara mereka, sebelum Zabran menjawab dengan nada yang l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN