Pagi Hari

1925 Kata

Pagi di London terasa segar, udara musim gugur yang dingin membuat setiap tarikan napas terasa lebih hidup. Cahaya matahari yang lembut menyinari kota, menciptakan bayangan panjang di jalan-jalan yang masih sepi. London Eye tampak megah di kejauhan, dengan sinarnya yang mulai pudar digantikan oleh cahaya pagi yang hangat. Pemandangan kota itu, yang semalam mempesona dengan lampu-lampunya, kini berubah menjadi pemandangan pagi yang menenangkan, dengan langit biru yang tak ternoda oleh awan. Zabran, yang bangun lebih awal, memutuskan untuk mengajak Xandra keluar. Ia ingin memberinya sedikit waktu untuk merasakan keindahan kota ini, menikmati udara pagi yang segar, dan mungkin mengurangi beban pikirannya, sedikit demi sedikit. Pagi itu, setelah Xandra sedikit terbangun dari tidur yang nye

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN