Air hangat dari shower mengguyur tubuh Zabran, tetapi pikirannya tetap sibuk. Ia berdiri diam di bawah aliran air, membiarkan rasa lelah dari hari-harinya yang panjang larut bersama uap yang memenuhi kamar mandi. Matanya terpejam, tetapi pikiran tentang Xandra dan pernikahan mereka terus berputar tanpa henti. Ia tahu, hubungan mereka saat ini jauh dari kata normal. Pernikahan ini terjadi di tengah kekacauan dan rasa bersalah, bukan karena cinta atau komitmen yang tulus sejak awal. Namun, semakin lama ia bersama Xandra, Zabran menyadari bahwa ia ingin lebih dari sekadar "hubungan formal." Ia ingin pernikahan ini berjalan seperti pasangan lain—ada kehangatan, keterbukaan, dan akhirnya, mungkin, cinta. Tapi bagaimana caranya? Zabran tidak yakin apakah Xandra merasakan hal yang sama atau b