Saat sampai kamar Rain seperti orang sawan, bengong dengan pemikiran bercabang. Reza benar-benar di luar dugaannya. Entah ingin mengatakan apa, yang jelas ia benar-benar kesal dengan laki-laki yang memiliki pandangan sayu itu. Reza mengajarkannya ilmu baru, tentang bagaimana rasanya mengangumi orang tampan tapi malu mengakui. Apa ia sudah mulai puber sekarang? Rain langsung mengacak-acak kerudungnya frustasi, ia sampai lupa kalau Syifa ada di kamar. Syifa hanya bisa menatap Rain dengan tatapan bingung, ingin rasanya mengatakan, "Ada apa gerangan, sih, Kawan?" Tapi nyalinya menciut lebih dulu saat mengingat bagaimana Rain saat marah-marah sampai pingsan dan mimisan. Ya, Syifa memang parnoan. Rain mengatup-ngatupkan bibirnya saat melihat Syifa sedang memerhatikannya dengan tatapan bingung.