"Justru gua cuma takut, takut-takut lu suka sama gua tapi gua enggak bisa balas perasaan lu." Wait, apa katanya? Rain sampai melotot, Reza ternyata masih saja menyebalkan seperti pertama kali mereka bertemu. Belum sempat Rain mengeluarkan kata-kata, penjual makanan sudah memotong lebih dulu. Enam es teh dan bakso sudah siap. Reza langsung mengambilnya dan jalan lebih dulu meninggalkan Rain. Rain mengepalkan tangan keras-keras lalu meninju angin. Laki-laki itu sejak semalam membuatnya kesusahan berpikir jernih, dan sekarang malah membuat darahnya naik. Andai habis memutilasi orang, orang itu bisa kembali seperti semula, mungkin Rain sudah melakukan hal itu ke Reza. Tanpa Rain tahu, Reza sedang tersenyum, menahan ledakan tawa. Bangga rasanya membuat perempuan itu kalah telak. Pasti seka