Sepanjang perjalanan pulang menuju hotel, Rain dan Reza menjadi bahan tertawaan Devan yang tidak ada habisnya. Bahkan, tak jarang orang yang ada di sekitar menatap aneh, benar-benar sebuah musibah yang memberikan konsekuensi bercabang, malu, sakit, dan tentunya kotor. Dalam hati, Rain sedang memaki habis-habisan oknum bernama Reza, ada rasa ingin membunuh manusia hidup-hidup, tapi ia sadar, kalau manusia itu sudah mati sulit dan memang mustahil untuk dihidupkan kembali. Ia tidak mau Reza balas dendam di akhirat. Oke, lupakan! Saat sampai di pintu kamar hotel, Rain menunjuk Reza dengan jari telunjuknya, matanya menyorot tajam. "Awas lu, Gundul!" ancam Rain. Reza hanya memutar bola mata malas lalu masuk ke dalam kamar hotelnya diikuti Devan dan Fatih yang entah sejak kapan jadi akrab satu