Rupanya Mentari tidak hanya muntah sekali pagi itu. Tepat setelah Marcel keluar dari kamarnya, ia kembali muntah. Bahkan setelah selesai mandi, ia kembali dihadapkan pada situasi yang sama. Hal ini tentu saja membuat tubuh Mentari lemas dan ia pun tidak bernafsu makan. Akhirnya ia hanya bisa meringkuk di ranjang hampir seharian ini.
"Sudah hampir menjelang makan siang. Nyonya yakin belum mau makan? Seharian ini Nyonya belum makan apa-apa."
Bik Mira berdiri di dekat ranjang Mentari sambil memperhatikan Mentari yang berbaring lemah dengan tatapan khawatir.
Mentari tersenyum lemah lalu menggeleng. "Nggak, Bik Mira. Aku masih mual. Aku takut muntah lagi. Makannya nanti aja, ya?"
"Tapi, apa salahnya jika Nyonya mencoba untuk makan sedikit saja? Coba makan beberapa suap aja, gimana?"
Mentar
