Kedua orang pria itu terus menatap Mentari yang masih dalam mode pingsannya dalam diam. Mereka menatap Mentari dengan pikiran mereka masing-masing. Yang satu menatap dengan pikiran campur aduk. Satu lagi menatap dengan pikiran tak percaya. Itu semua terjadi akibat kabar mengejutkan yang disampaikan dokter beberapa saat lalu.
"Jadi kalian beneran saling cinta, ya?" Jo bicara memecah keheningan yang tercipta di antara ia dan Marcel. Marcel menoleh. Jo masih setia menatap Mentari. "Makanya, dia nggak mau ninggalin lo karena dia nggak mau bayinya lahir tanpa seorang ayah." Jo melanjutkan. Tawa miris seketika lolos dari bibirnya.
Lantas, Jo membalas tatapan datar Marcel padanya. "Jadi, apakah benar kalau selama ini kehidupan pernikahan kalian bahagia? Buktinya, sekarang kalian hampir menjadi
