46. Kacau Dan Pasrah

1337 Kata

Mula-mula, Suseno melangkah dengan sangat gagah. Kamar 54 menjadi tujuannya. Karena kamar tersebut pula yang menjadi lokasi dirinya dan Shalsabila ketemuan. Malahan di pesan yang Shalsabila kirimkan sampai disertai foto pintu kamar yang dilengkapi nomornya. “Enggak salah lagi. Ini kamarnya, ... pakai parfum dulu. Semprot-semprot dulu biar wangi. Habis ini baru sisiran biar dek Tia makin sayang!” lirih Suseno amat sangat bersemangat. Setelah melakukan semua ritual sebelum masuk, Suseno segera mengetuk pintu. Deg-degan pria berusia di akhir tiga puluh itu rasakan. Suseno seolah mengalami apa itu puber kedua. Terlebih biar bagaimanapun, Shalsabila yang tetap ia panggil Tia, memang paket sempurna. Baru akan mengetuk pintu untuk yang ke tiga kali, seseorang sudah membuka pintu dari dalam. Se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN