Chapter 10 : Butik

1487 Kata

Asiyah memeluk bantal berbentuk love berwarna merah, bersandar pada sofa dan matanya menatap kosong ke arah benda petak besar itu. Percayalah, ia tidak begitu menyimak dengan tayangan di depannya, di pikirannya hanya tentang suaminya. Kenapa Adam tak pernah berubah? Apa salahnya? Asiyah sangat ingin tahu itu. Ketika terlintas sesuatu, Asiyah spontan menyadarkan lamunannya. Saat mengingat ucapan Ummi Aira beberapa bulan yang lalu, ia sudah bertekad untuk melamar kerja di butik Ummi Aira, meski Adam melarangnya. Asiyah bisa pastikan, Adam tak akan curiga karena pasti di pikirannya Adam, bahwa Asiyah hanya berkunjung saja. Di sela-sela semangatnya, Asiyah menghela napas, bagaimana bisa melamar kerja, ia bahkan tidak tahu di mana letak butik Ummi Aira. Asiyah beranjak bangkit, hendak ke dapu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN