Oh no, masuk? Apakah Asiyah akan sanggup? Ini saja tubuhnya sudah tak karuan. Dengan gugup setengah mati, seraya meneguk ludahnya samar. Asiyah masuk lalu menutup pintu itu sesuai perintah Adam. Asiyah berjalan dengan sangat pelan dengan pandangan menunduk ke bawah. Degup jantungnya berdetak begitu cepat. Kenapa tiba-tiba suaminya menyuruh masuk? Apa akan terjadi sesuatu dengannya nanti? “Apa sesulit itu menatap wajah saya?” Suara tajam itu langsung membuat Asiyah mendongak. Matanya melebar, tak menyadari bahwa jarak wajahnya dengan sang suami sangatlah dekat. Asiyah refleks memundurkan tubuhnya. “Mas baik-baik saja kan?” Asiyah merasa ada yang beda dengan wajah Adam, tersimpan begitu banyak beban. Asiyah tak bisa menebak, ia begitu sulit membaca pikiran suaminya. “Berbaringlah!” Asiyah