Chapter 6 : Membenci

1473 Kata

“Astagfirullah, sampai lupa Ummi suruh kamu masuk, ayok sayang pasti kamu sangat lelah berdiri sedari tadi di sini, maafkan Ummi sayang.” Asiyah menggeleng tak setuju. Ia bahagia begitu di cintai oleh mertuanya, berdiri beberapa jam pun, sambil memeluk tubuh mertuanya. Asiyah dengan senang hati menahan lelah kakinya demi merasakan kembali kehangatan seorang ibu yang sudah lama tidak ia rasakan lagi.  “Tidak apa-apa, Um-mi.” Ummi Aira tersenyum mendengar panggilan itu, walaupun masih terlihat ragu dan malu.  “Ayok sayang!” **** “Ada tugas baru untukmu, Seo!” Adam berkata sembari membolak-balikan berkas lembaran kerjanya dengan Seo di hadapannya. “Tugas apa Tuan?” Adam meletakkan kembali berkas kerjanya itu di meja, lalu netranya memandang kearah Seo. Ia berdecak. “Kau selalu saja m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN