Setelah shalat subuh dan memakai baju, Asiyah menuju meja rias, ia memakai sedikit riasan di wajahnya dan lipgloss di bibir kecilnya. Setelah selesai, Asiyah menatap pantulan dirinya di cermin. Asiyah menghela napas berat. Sekian detik, pertanyaan bermunculan di kepalanya semakin berkecamuk. Apa yang kurang dengannya? Kenapa Adam begitu jijik padanya? Sesakit inikah mencintai suaminya? Sampai kapan pernikahannya seperti ini terus? Apakah suatu saat nanti cintanya dapat terbalaskan?
Setelah penampilannya sempurna. Asiyah beranjak dari kursi, lalu berjalan kearah pintu keluar. Asiyah terkejut saat melihat lelaki tampan yang tiba-tiba di depan pintu kamarnya.
“Ka--.”
“Panggil kak Joon saja Nona.”
“Ah ... Kak Joon, kenapa di depan pintu kamar Asiyah?”
Seo tersenyum menatap wajah cantik b
