Adam berjalan meninggalkan mereka, ia muak hanya bertatapan muka dengan wanita itu. Asiyah tidak akan membiarkan suaminya keluar rumah dalam keadaan marah, Asiyah tidak mau di murkai Allah. Asiyah berlari mengejar langkah lebar Adam yang menaiki tangan menuju lantai atas. Seo di belakang ikut mengejar, memastikan jika Asiyah akan baik-baik saja. “Mas ...” Asiyah terus berusaha memanggil Adam, tapi tidak sekalipun di respon oleh Adam. Di pertengahan tangga, akhirnya Asiyah berhasil menggenggam lengan suaminya. “Maafkan Asiyah Mas, Asiyah mohon ...” “Lepaskan!” Bentak Adam. Asiyah menggeleng, ia tetap memegang tangan itu. Satu hentakan Adam berhasil membuat genggaman Asiyah terlepas, dan Asiyah berusaha kembali untuk meraih tangan itu. “Lepas!” Adam yang sudah di kuasi amarah, tanpa sa